Mohon tunggu...
KKN K 40 Andongrejo
KKN K 40 Andongrejo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok 40 KKN Kolaboratif Jember yang terdiri dari 10 mahasiswa dengan 4 universitas berbeda, yakni Universitas Jember, Universitas Muhammadiyah Jember, Universitas dr. Soebandi, dan Universitas Islam Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Jamu Herbal dari Kelompok Toga King Betiri bersama Kelompok 40 KKN Kolaboratif Jember, Salah Satu UMKM Unggulan di Desa Andongrejo

20 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 2 September 2022   19:00 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Label Produk dari herbaking.id (Foto: Jessica).

Walau merupakan daerah yang pelosok, Desa Andongrejo memiliki banyak potensi pada bidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Beberapa UMKM yang berhasil Kelompok 40 KKN Kolaboratif jangkau terdiri dari jamu herbal dari Kelompok Toga King Betiri, Jajanan Putri Meru, tempat produksi genteng, tempat produksi souvernir, dan tempat budidaya jamur tiram. Dari kelima UMKM tersebut, banyak warga yang menyarankan kami untuk mengulik lebih jauh tentang jamu herbal dari Kelompok Toga King Betiri. 

Menurut pemaparan Ibu Sulasmi, selaku ketua dari Kelompok Toga King Betiri, kelompok ini berdiri berdiri pada tahun 2015 dan mendapatkan izin PIRT di tahun 2016. "Toga King Betiri ini berdiri tahun 2015, tapi izin PIRTnya itu keluar di tahun 2016," ungkapnya pada Kamis (18/08).

Awalnya, kelompok ini hanya memiliki 10 anggota. Namun setelah mendapatkan binaan dari pihak Taman Nasional Meru Betiri (TNMB) yang juga mengharapkan kenaikan dari segi kegiatan maupun keanggotaan, akhirnya setiap tahunnya kelompok ini bertambah. Pada tahun 2016 bertambah menjadi 15 orang, 2017 menjadi 20 orang, dan 2018 menjadi 25 orang. 25 orang dari Kelompok Toga King Betiri ini terdiri dari 20 orang ibu-ibu dan lima orang bapak-bapak. Dari 25 orang itu juga terdapat tiga bagian dalam kelompok, yakni bagian penyuplai bahan baku, pembuat jamu, dan pemasaran.

Beberapa Label Produk dari herbaking.id (Foto: Jessica).
Beberapa Label Produk dari herbaking.id (Foto: Jessica).

Tidak hanya jamu, ada pula minuman segar yang diproduksi oleh Kelompok Toga King Betiri. Keduanya sama-sama menggunakan bahan-bahan alami seperti jahe, kunyit, kencur, lidah buaya, dan tanaman obat lain yang ada di sekitar. Dalam setiap produksinya, mereka bisa menghasilkan 3 kg yang akan menjadi 15 kemasan. Beberapa produk unggulan mereka seperti Corina, lambung, asam urat, linstan jahe, instan temulawak, instan kencur, dan masih banyak lagi. 

Pemasaran dari jamu dan minuman segar ini sendiri masih dari mulut ke mulut. Sulasmi menjelaskan, orang berdatangan setelah mendapatkan testimoni dari orang sebelumnya yang telah merasakan khasiat yang ada. "Pemasarannya masih mulut ke mulut. Artinya, orang yang sudah meminum jamu kami yang  udah merasakan ada khasiatnya, mereka getok tular," jelasnya.

Ibu Sulasmi, selaku Ketua Kelompok Toga King Betiri (Foto: Aldi).
Ibu Sulasmi, selaku Ketua Kelompok Toga King Betiri (Foto: Aldi).

Walau begitu, jamu ini telah dikirimkan ke berbagai kota selain hanya wilayah Desa Andongrejo dan desa lainnya di Kecamatan Tempurejo. "Juga ke Jember kota, Banyuwangi, Bali, Surabaya, sama Jakarta. Pernah juga dibawa ke Hongkong," pungkas Sulasmi. []

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun