Mohon tunggu...
KKNK 164 KEMUNING LOR
KKNK 164 KEMUNING LOR Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKNK 164 KEMUNING LOR

Mahasiswa KKNK 164 KEMUNING LOR

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Program "One Day One Egg", Upaya Efektif Menurunkan Angka Stunting di Desa Kemuning Lor bersama RDS (Rumah Desa Sehat) dan Mahasiswa KKNK 164

29 Juli 2024   10:00 Diperbarui: 29 Juli 2024   10:16 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mahasiswa KKN Kolaboratif 164 Kemuning Lor bersama Anggota RDS Kemuning Lor (Dokpri)

Jember, 25 Juli 2024 - Dusun Krajan Desa Kemuning Lor - Stunting menjadi masalah yang sering ditemukan dinegara berkembang, termasuk Indonesia. Presentase penurunan angka stunting di Indonesia belum memenuhi standar minimal yang ditetapkan oleh WHO. Stunting menunjukan kondisi gagal tumbuh kembang pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Apabila dibiarkan akan menimbulkan hambatan pertumbuhan fisik, penurunan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak.

Menurut data Kementerian Kesehatan (2022) hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menyebutkan prevalensi stunting di Indonesia adalah 21,6%. Pada Kabupaten Jember khususnya Kecamatan Arjasa menjadi peringkat 4 populasi dengan stunting balita tertinggi sebesar 24,56%. Selain itu di desa Kemuning Lor pada tahun 2022 ditemukan 135 balita mengalami stunting yang mana ini mengalami penaikan 27 anak sejak 2021.

Peningkatan angka stunting dan komplikasi mengenai stunting membuat diperlukannya penanganan program tertentu untuk membantu pemenuhan target Sustainable Development Goals (SDGs). SDGS menjadi pembangunan berkelanjutan dalam segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 untuk membantu mencapai ketahanan pangan. Salah satu program untuk membantu SDGS dan sebagai upaya pencegahan dilakukan upaya yang salah satunya adalah program "One Day One Egg". Program "One Day One Egg" mrupakan kegiatan memberikan konsumsi sebutir telur dalam satu hari kepada anak atau balita. Program "One Day One Egg" akan berlangsung Selma 60 hari yang harapannya dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi dan nutrisi pada anak serta dapat menurunkan angka stunting dengan cepat di Kabupaten Jember khususnya desa Kemuning Lor.

Pengecekan Makanan Program
Pengecekan Makanan Program "One Day One Egg" Sebelum Dibagikan ke Masyarakat oleh Anggota RDS (Dokpri)

Program "One Day One Egg" didesa Kemuning Lor akan diberikan pada bayi, balita, bumil, buresti dan ibu menyusui, khusus untuk ibu hamil, akan diberikan tambahan buah untuk memenuhi vitamin harian.

"Jumlah makanan yang diantarkan biasanya 45 kotak, terdiri dari 35 kotak untuk bayi, balita, dan busui, serta 10 kotak untuk ibu hamil. Khusus untuk ibu hamil, Hari ini akan diberikan tambahan buah pisang" ujar Bu Juwariyah selaku anggota RDS dan penanggung jawab pengolahan.

"Menu yang diberikan pada sasaran tersebut biasanya sesuai jadwal yang dibuat oleh ahli gizi dan puskesmas, yang mana telah dipastikan mengandung 4 sehat 5 sempurna. Setiap harinya, lauk yang dimasak harus ada sayur, protein nabati, dan protein hewani. Khususnya selalu ada telur karena telur tinggi protein yang bagus untuk pencegahan stunting," tambah Bu Juhairiyah.

Pembagian Makanan Program
Pembagian Makanan Program "One Day One Egg" oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif 164 Kemuning Lor (Dokpri)

Hasil atau progres yang telah dicapai selama kurang lebih satu minggu berjalannya program "One Day One Egg"" masih belum terlihat secara signifikan. Meskipun demikian, evaluasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui efektivitas program ini dalam pencegahan stunting. Evaluasi tersebut akan mencakup pemantauan perkembangan kesehatan dan gizi para penerima manfaat. Dengan demikian, diharapkan dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai dampak positif dari program ini dan langkah-langkah apa saja yang perlu diambil untuk meningkatkan efektivitasnya di masa mendatang.

"Program ""One Day One Egg""baru saja berlangsung selama satu minggu sehingga hasilnya masih belum terlihat. Namun, harapannya program kerja ini dapat membantu menurunkan angka stunting. Oleh karena itu, akan dilakukan pemantauan lebih lanjut mengenai program ini setelah dua bulan ke depan," ujar Kiki selaku Sekretaris RDS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun