Kabupaten Jember merupakan salah satu tempat sentralnya pendidikan se-jawatimur, Pendidikan merupakan pilar utama untuk pembangunan manusia dan masyarakat. Mewujudkan akses yang merata, kualitas yang tinggi, serta kesetaraan dalam pendidikan sangat penting dalam upaya mencapai tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).Â
Sebuah program kerja pemerintah kabupaten jember bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi di Jember maupun luar regional jember dan Lembaga Pendidikan anak dunia yaitu UNICEF. Pemerintah kabupaten Jember mengupayakan terhadap anak tidak sekolah untuk melanjutkan pendidikan melalui jalur formal maupun informal, agar terciptanya generasi yang mampu bersaing dan berinovasi.Â
Pada hari Senin, tanggal 07/08/2023, kelompok KKN-K 009 melakukan observasi dan pendataan disalah satu dusun desa gumukmas, dengan berbekal data RT/RW yang diberikan oleh Bapak sekdes. Kami mulai mendatangi kediaman Bapak RW untuk meminta ijin melakukan pendataan ke rumah-rumah anak yang putus sekolah, dan kami meminta data keluarga yang memiliki anak tidak sekolah maupun putus sekolah kepada Bapak RT untuk membantu memudahkan pendataan yang akan kami laksanakan.
Dalam pendataan ini, kami mendapatkan respon positif dari masyarakat Dusun Jatiagung Desa Gumukmas. Pendataan dilakukan di Dusun Jatiagung yang terdiri dari 12 RW dan 43 RT secara keseluruhan. Dari 12 RW tersebut, kami baru mendapatkan data dari 6 RW. Pendataan ini memakan waktu kurang lebih satu minggu karena waktu yang terbatas, baik dari pihak narasumber dan juga dari pihak kita sendiri yang harus mengerjakan proker utama dan proker lainnya.Â
Observasi dan pendataan ini di titik fokuskan hanya satu dusun agar lebih optimal dan maksimal dalam melakukan pendataan. Setelah dilakukan pendataan diketahui ada beberapa faktor penyebab anak putus sekolah antara lain: faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor kultur. Observasi ini menghasilkan data yang lebih akurat dan aktual karena kita langsung terjun ke masyrakat. Dalam satu RW, terdapat satu atau dua anak yang tidak sekolah dan ada yang sebaliknya. Total keseluruhan data yang kami peroleh dalam satu dusun sejauh ini baru terdata sembilan anak yang putus sekolah ataupun tidak sekolah.Â
Tidak hanya di ranah pendidikan, kesehatan anak juga perlu diperhatikan karena merupakan aspek utama dalam memastikan pertumbuhan optimal dan masa depan yang cerah. Jika melihat data SSGI 2022, angka stunting di Kabupaten Jember sangat tinggi yakni menempati peringkat pertama se-Jawa Timur. Hal ini menjadi urgensi bagi pihak pemerintah dalam mengurangi angka stunting secepat dan semaksimal mungkin. Salah satu pilar penting dalam menjaga kesehatan anak adalah dengan memantau tumbuh kembang anak melalui pengukuran rutin yang dilakukan di posyandu setempat.Â