Mohon tunggu...
kknjebengsari2025
kknjebengsari2025 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN Universitas Tidar Magelang

Tim KKN Universitas Tidar yang berlokasi di Dusun Planden 1, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mahasiswa KKN Universitas Tidar Sosialisasikan Pencegahan Stunting Melalui Perbaikan Gizi dan Pola Asuh Anak di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman

2 Februari 2025   20:18 Diperbarui: 2 Februari 2025   20:18 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Sosialisasi Gizi dan Pola Asuh Anak Sebagai Upaya Pencegahan Stunting

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Tidar menggelar kegiatan sosialisasi tentang gizi dan pola asuh anak sebagai upaya pencegahan stunting di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Senin (20/01/2025) dihadiri oleh ibu hamil, ibu-ibu yang memiliki balita dan kader Posyandu setempat.

Stunting masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Magelang. Kondisi ini mendorong mahasiswa KKN untuk mengambil peran aktif dalam upaya pencegahan stunting melalui edukasi kepada masyarakat, khususnya para ibu hamil dan ibu yang memiliki anak balita.

"Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang dan pola asuh yang tepat untuk mencegah stunting pada anak," ujar Ketua Pelaksana Kegiatan Sosialisasi Gizi dan Pola Asuh Anak Sebagai Upaya Pencegahan Stunting. 

Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN menghadirkan narasumber dari ahli gizi Puskesmas Salaman II yang memaparkan materi tentang gizi seimbang dan pola asuh anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal anak.

Kegiatan Sosialisasi Gizi dan Pola Asuh Anak Sebagai Upaya Pencegahan Stunting 
Kegiatan Sosialisasi Gizi dan Pola Asuh Anak Sebagai Upaya Pencegahan Stunting 
Bidan Desa Jebengsari, Ibu Sutimah mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. "Kami sangat mendukung program ini karena sejalan dengan upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting. Semoga ilmu yang didapat bisa diterapkan oleh para ibu dalam mengasuh anak-anaknya," ungkapnya.

Respon positif ditunjukkan oleh peserta sosialisasi. "Ternyata banyak bahan makanan di sekitar kita yang berpotensi untuk diolah menjadi makanan bergizi untuk anak," tutur Ibu Weningsih, selaku kader Posyandu.

Penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE)

Selain program sosialisasi, mahasiswa KKN juga melakukan pendampingan dan monitoring pertumbuhan balita dengan kader Posyandu. Pendampingan tersebut didukung dengan penyediaaan sarana prasarana berupa Alat Permainan Edukatif (APE) yang diharapkan dapat meningkatkan kehadiran dan partisipasi aktif anak-anak untuk mengikuti posyandu rutin di dusun Planden 1, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman.

Penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE) Posyandu Anggrek Dusun Planden 1
Penyediaan Alat Permainan Edukatif (APE) Posyandu Anggrek Dusun Planden 1

Inovasi Makanan Dimsum Tahu (Dimta)

Di samping menyediakan Alat Permainan Edukatif (APE), mahasiswa KKN juga melakukan implementasi pemenuhan gizi melalui inovasi makanan berupa dimsum tahu. Dimsum tahu merupakan hidangan kukus yang menggunakan tahu sebagai bahan utama. Dapat diketahui bahwa tahu merupakan bahan makanan yang mudah di dapatkan serta harganya yang terjangkau. Selain lezat, dimsum tahu bisa menjadi pilihan makanan yang lebih sehat dan bergizi. Dengan menggunakan tahu sebagai bahan utama, dimsum ini mengandung protein nabati yang tinggi, serta serat yang baik untuk pencernaan. Hal ini menjadikannya alternatif makanan sehat yang dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, terutama dalam mencegah stunting. Stunting merupakan salah satu permasalahan gizi kronis yang dapat berdampak pada pertumbuhan fisik dan kognitif anak, sehingga inovasi seperti dimsum tahu sangat relevan untuk mendukung pemenuhan gizi seimbang. Kemudian mahasiswa KKN juga akan mendokumentasikan praktik-praktik baik yang dapat menjadi contoh bagi ibu-ibu dalam upaya pemenuhan gizi anak, sekaligus memberikan edukasi mengenai pentingnya diversifikasi pangan untuk menciptakan pola makan yang lebih bervariasi dan bergizi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun