Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah penduduk 273.520.000 jiwa. Berdasarkan data yang dilansir World Population Review, Indonesia menempati urutan ke-54 dari 78 negara di kawasan Benua Asia. Walaupun demikian, tingkat pendidikan di Indonesia masih tertingga jauh dari negara-negara di kawasan Asia seperti Malaysia, Singapura, Thailand, dan Jepang. Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) juga mencatat dari keseluruhan populasi penduduk di Indonesia, hanya sekitar 6% penduduk Indonesia yang melakukan pendidikan hingga jenjang akhir.Â
Hal ini juga diperkuat oleh survei yang dilakukan oleh Programme for International Students Assessment (PISA) pada tahun 2018, Indonesia berada di peringkat 10 terbawah dari total keseluruhan 79 negara yang berpartisipasi dalam survei tersebut. Salah satu faktor penyebab rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia adalah adalah kesenjangan akses pendidikan antara masyarakat di pedesaan dan perkotaan. Status ekonomi juga turut memengaruhi seseorang dalam mengenyam tingkat pendidikan mereka. Semakin tinggi tingkat ekonomi mereka, maka semakin tinggi tingkat pendidikan yang mereka jalani.
Langkah pemerataan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintahan Indonesia agar pendidikan bisa tersebar secara merata salah satunya dengan pemerataan tenaga pendidik yang bersertifikasi dan kurikulum ajar yang diberikan dapat dipahami oleh seluruh elemen instansi pendidikan, baik guru, siswa, maupun orang tua.Â
Namun, dengan langkah yang diterapkan seperti ini terkadang pihak sekolah masih belum menguasai seutuhnya sehingga anak perlu pendampingan belajar tambahan melalui orang tua ataupun bimbingan belajar. Bimbingan belajar sendiri merupakan suatu lembaga informal yang berfungsi untuk membantu peserta didik dalam belajar lebih dalam lagi mengenai pemahaman materi pembelajaran yang sebelumnya sudah di berikan oleh pihak sekolah. Bimbingan belajar juga mampu membantu siswa untuk belajar dengan suasana baru dan lebih santai dalam penerimaan materi.
KKN UM 2023 yang terletak di Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, berkerja sama dengan warga RT 05 Dusun Tamanayu untuk mengadakan bimbingan belajar kepada anak-anak setempat yang bertujuan untuk membantu pendalami materi yang sudah diajarkan sekolah dengan metode belajar yang interaktif dan menyenangkan sehingga anak bersemangat dalam belajar untuk hari esok. Kegiatan bimbingan belajar juga memfasilitasi anak-anak sekitar dalam mengerjakan tugas sekolah sehingga anak bisa leluasa dalam belajar setelahnya. Dalam pelaksanaannya, bimbingan belajar dengan KKN UM 2023 Jatirejoyoso dilaksanakan setiap jam 19.00-20.00.
Antusiasme program bimbingan belajar ini diterima baik oleh warga RT 05 Dusun Tamanayu. Program ini membantu para orang tua dalam mendidik anaknya dan menjadi suatu pengetahuan baru dalam memberikan pola ajar yang interaktif serta menyenangkan sehingga anak tidak bosan dalam belajar di rumah. Harapan kedepannya dengan diadakannya program kerja sama ini turut membantu anak dalam fokus menerima pelajaran serta orang tua yang terus belajar dalam memberikan metode interaktif dalam pengaplikasian belajar di rumah ketika waktu sekolah usai.
