Pembuatan video branding Desa Wisata Gerabah Putaran Miring Melikan merupakan cara yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tim I Undip 2023/2024 yang beranggotakan Moh. Dafa Maziya, Dwi Andika, Muhammad Hazim, Ath Thaariq Rifqi Oktafri, Shafina Munifa Wijanarko, Anggi Dwi Akadianti, Deswita Nauva Anjali, Hana Sajidah, dan Viola Diwani di bawah bimbingan Bapak Ari Wibawa Budi Santosa, S.T., M.Si. untuk mempromosikan gerabah putaran miring dan kegiatan lainnya yang menunjang dalam branding Desa Wisata Melikan. Video branding ini didedikasikan untuk pengurus desa wisata.
Putaran miring merupakan salah satu teknik pembuatan gerabah yang hanya dapat ditemukan di Desa Melikan, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten, yang mayoritas penduduknya adalah pengrajin gerabah. Berbeda dengan teknik lainnya, putaran miring memiliki filosofi tersendiri. Zaman dahulu, laki-laki mencari nafkah di luar, sedangkan perempuan bertugas untuk menjaga rumah. Namun, agar perempuan tetap dapat membantu suaminya bekerja, maka lahirlah teknik putaran miring. Teknik ini memudahkan perempuan zaman dahulu yang masih memakai kebaya dan jarik untuk tetap duduk dengan sopan sambil membuat gerabah. Menurut pengrajin setempat, waktu yang dibutuhkan untuk membuat gerabah lebih singkat dengan menggunakan teknik ini sehingga teknik ini masih tetap dipertahankan hingga sekarang.
Video branding ini dikemas dengan gerakan kamera yang sinematik serta gambar yang berwarna sehingga menghasilkan sebuah karya yang indah dipandang dan menambah daya tarik tersendiri bagi Desa Melikan.
Video branding ini mengajak kita untuk mengeksplorasi Desa Melikan dengan gerabah putaran miringnya. Dengan seorang tokoh yang masih muda, namun tetap menampilkan kesan tradisional dan sopan santun di desa. Penonton diajak untuk merasakan hangatnya suasana di desa melalui aktivitas penduduk dengan latar pemandangan sawah, sekolah, dan rumah warga sehingga tidak membosankan. Video branding ini dibuat melalui beberapa tahapan, yaitu persiapan, pelaksanaan, editing, evaluasi, dan finalisasi.
1. Persiapan
Tahapan ini terdiri dari persiapan konsep, alur cerita, penokohan, serta survey dan perizinan di beberapa tempat.
2. Pelaksanaan
Tahapan ini dimulai dari tanggal 3-5 Februari 2024. Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu kendala dalam tahapan ini. Namun, hal itu dapat diatasi dengan pembagian story line terlebih dahulu. Mahasiswa melibatkan masyarakat setempat untuk menjadi pemandu wisata, pengrajin gerabah, dan figuran.
3. Editing
Tahapan ini membutuhkan waktu yang cukup lama, yaitu tiga hari karena mahasiswa juga menambahkan voice over agar lebih informatif. Selain itu, penyesuaian warna dan suasana juga penting untuk diubah.