Mohon tunggu...
KKN IAISPurorejo
KKN IAISPurorejo Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa IAI Syarifuddin Lumajang

Cerita harian kami KKN IAI Syarifuddin Desa Purorejo Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sudahi Resahnya, Semoga Action Ini Ada Manfaatnya

21 November 2022   20:47 Diperbarui: 21 November 2022   20:50 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membantu Masyarakat Membuat Tanggul (Pict By : Inayah Alfi)

Hari ini adalah hari puncak kami, To Action sebagai akhir dari tujuan KKN kami di Desa ini. Kami mengambil judul "Aktivasi Rekontruksi Tanggul Sementara Bersama Masyarakat Desa Purorejo KKN IAI Syarifuddin Lumajang Tahun 2022" lokasinya di Tanggul DAS Glidik Dusun Pasirejo sebagai Dusun yang sangat rawan banjir sebagai problem sosial utama masyarakat Pasirejo. 

Warga sekitar mengeluhkan keadaannya, seperti kurangnya lapangan pekerjaan Ketika banjir mulai melanda. Bagaimana tidak? Sawah dan kebun-kebunnya digenangi air banjir, padi dan tanaman-tanaman yang hampir panen hangus dibawa arus.

Dengan menyadarkan Bersama mahasiswa yang biasa di sebut To Understand dalam teori PAR sebagai metode KKN kami, akhirnya masyarakat menemukan solusi yang dirasa tepat sekali yaitu membuat tanggul sendiri dengan swadaya masyarakat dan relawan untuk membangun tanggulnya. 

Siapa yang tidak malas kerja bakti? Namun masyarakat terlihat sangat antusias dan semangat demi menciptakan tanggul sementara untuk kehidupan yang lebih bermakna dan tak perlu resah lagi.

Konon katanya, setelah jebolnya tanggul ini tidur malam selalu bergantian guna menjaga keamanan desanya dari genangan banjir yang dikhawatirkan datang tiba-tiba. Terharu melihat kekompakan warga desa untuk memecahkan problem sosialnya sendiri yang diakibatkan oleh takdir bukan ulah tangannya.

Foto Bersama Masyarakat (Pict By : Rizanul Hasan)
Foto Bersama Masyarakat (Pict By : Rizanul Hasan)

Hari ini seluruh mahasiswa menuju lokasi dibangunnya tanggul untuk, saling membantu mengangkat batu, merakit kawat sebagai wadah dari batu-batu yang terkumpul, beberapa lagi menyiapkan konsumsi untuk pengganjal perut para pekerja, beberapa yang lain turun ke sungai untuk memasang batunya. Terlihat begitu indah, namun hatinya pastilah resah dengan musibah-musibah yang pernah melanda desanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun