Selasa (18 / 7 / 2023), Suasana Khidmat dan penuh semangat menyelimuti peringatan tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H di Desa Bedali, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. Perayaan ini diisi dengan berbagai acara tradisional yang telah menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat.
Dalam menyambut bulan Muharram atau tahun baru bagi umat Islam ini masyarakat memiliki banyak cara dan ciri khas sesuai daerahnya masing-masing. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh masyarakat Desa Bedali yang merayakannya dengan tradisi 'Baritan'
Baritan merupakan tradisi turun temurun yang diwariskan oleh sesepuh masyarakat Jawa, utamanya di Desa Bedali dan sekitarnya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka tasyakuran dan ikhtiar untuk menolak bala (mara bahaya) serta malapetaka. Biasanya Baritan dilaksanakan di setiap perempatan jalan mulai ba'da Ashar hingga Isya dengan melantunkan tahlil dan doa-doa.
Biasanya, masyarakat membawa takir plontang yang berisi makanan. Uniknya, wadah takir itu dibuat dari daun pisang. Daun yang masih hijau dibentuk seperti perahu. Ujung kanan dan kirinya direkatkan dengan lidi dan di setiap tepinya diberi daun janur kuning.Biasanya, jumlah takir yang dibawa baritan sesuai dengan jumlah anggota keluarga. Antusiasme warga yang mengikuti takir plontang menyadarkan kita bahwa kebersamaan akan mengalahkan segalanya. Sebab, warga bisa bertemu, berkumpul untuk mempererat silaturahmi baik dengan kerabat maupun tetangga.
Dalam serangkaian acara Peringatan 1 Muharram tersebut Mahasiswa KKN 113 IAIN Kediri turut serta mengikuti dan memeriahkan acara baritan dari awal hingga akhir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H