Sejak awal Januari 2023, kami selaku mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 20 Universitas Jember telah melakukan berbagai survei terkait tingginya kasus stunting yang terjadi di Desa Gumukmas, Jember. Berdasarkan penelurusan melalui keterangan beberapa Pamong Desa atau lebih dikenal dengan Pak Kampung, kami menemukan beberapa penyebab dari tingginya kasus stunting di wilayah tersebut, diantaranya adalah kurangnya asupan gizi bagi anak-anak, kurangnya pengetahuan masyarakat akan pentingnya kecukupan gizi bagi anak-anak, dan ketidaksiapan masyarakat menjadi orang tua. Keadaan-keadaan tersebut berakar dari maraknya pernikahan dini yang diakibatkan oleh banyaknya kasus kenakalan remaja di wilayah Gumukmas. Oleh karena itu, melalui koordinasi antara Koordinator Mahasiswa KKN kelompok 20 Wilayah Desa Gumumkas, Mustofa May S.N., dan perangkat desa setempat, kami ingin melakukan upaya untuk menekan kasus kenakalan remaja yang marak terjadi melalui sosialasi mengenai pencegahan kenakalan remaja dan bullying.
Sebagai tahap awal upaya penekanan kasus kenakalan remaja di Wilayah Desa Gumukmas, kami melakukan sosialisasi berupa pencegahan kenakalan remaja dan bullying yang dilaksanakan pada Hari Rabu (01/02/2023) dengan sasaran siswa/i SMPN 01 Gumukmas. Kegiatan ini dibantu oleh pihak Bhabinkamtibmas sektor Gumukmas. Selaku pengisi materi, BRIPTU Meilinda Qurnia Lestari dan BRIPKA Aris Cahyadi menjelaskan pengetahuan tentang pencegahan serta cara untuk mengatasi permasalahan kenakalan remaja. Beliau menjelaskan dimana kondisi emosi ataupun mental yang sering berubah-ubah dapat melahirkan pelampiasan dalam bentuk penyimpangan perilaku sosial, diantaranya seperti minuman keras, konsumsi obat-obatan terlarang, dan konsumsi minuman oplosan di kalangan remaja yang dapat mengakibatkan kecanduan hingga berpotensi menghancurkan masa depan mereka. Sedangkan, pada materi bullying atau bentuk penindasan/kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang, pemateri menyampaikan adanya temuan bahwa pada pergaulan remaja di Desa Gumukmas banyak yang melakukan penghinaan fisik, pemberian berbagai bentuk ancaman, dan tindak pemukulan yang seolah-olah menjadi hal biasa dan wajar. Padahal tindakan-tindakan ini dapat berdampak pada kurangnya percaya diri, merasa terisolasi, tidak memiliki banyak teman serta mengakibatkan terganggunya inner child atau mentalitas anak-anak yang akan berdampak pada kehidupan mereka di masa mendatang.Â
Salah satu Guru SMPN 1 Gumukmas, Bapak Iwan, turut menyatakan dukungannya secara penuh pada kegiatan ini dan beliau turut berpesan pada anak didiknya bahwa kenakalan remaja dapat membahayakan diri sendiri yang mengakibatkan kekecawaan orang tua hingga hancurnya masa depan.
Dengan adanya kegiatan ini, kami mahasiswa/i KKN di Desa Gumukmas berharap siswa/i dapat lebih memahami dan mengetahui cara mencegah kenakalan remaja serta bullying sehingga tidak terjerumus ke dalam tindakan yang memberi dampak negatif. Selain itu, kami juga berharap remaja-remaja yang terdapat di Desa Gumukmas dapat bersikap bijak dalam bersosialisasi dengan orang lain sehingga dapat melahirkan remaja yang cerdas dan sehat, baik secara fisik maupun secara mental. Dengan demikian, kasus stunting yang terjadi di Wilayah Desa Gumukmas dapat diminimalisir.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H