Minggu, 28 Juli 2024, Aula Balai Desa Jojo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, mahasiswa UNNES GIAT 9 berinovasi untuk menambah kreatifitas ibu - ibu PKK dalam pelatihan pembuatan produk organik, dengan memanfaatkan sumber daya alam di desa sehingga menjadikan peluang usaha bagi warga desa.
Di tengah tantangan lingkungan lokal, mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang di Desa Jojo berhasil menciptakan inovasi yang menarik perhatian banyak kalangan. Mereka memanfaatkan limbah tebu menjadi salah satu bahan campuran dalam menciptakan sabun ramah lingkungan.
Tim UNNES GIAT 9 Desa Jojo mengambil inisiatif untuk memanfaatkan limbah tebu sebagai bahan utama pembuatan sabun, ampas tebu dihaluskan akan di jadikan scrub. Proses pengolahan limbah tebu menjadi sabun tidak hanya mengurangi limbah di desa, tetapi juga menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Kegiatan ini dilakukan bersama Ibu – ibu PKK karena masih tergolong sebagai tenaga kerja produktif dan dapat menciptakan peluang usaha di desa. Ilham Karim Nugraha selaku ketua kelompok KKN UNNES GIAT 9 Desa Jojo mengatakan “Keberadaan Perempuan di bidang ekonomi termasuk salah satu indikator yang dapat meningkatkan kesejahteraan. Oleh karena itu, kami memilih pembuatan sabun organik dengan menyasar ibu – ibu PKK sebagai upaya menciptakan ide dan inovasi baru terkait kewirausahaan”.
Kegiatan pembuatan sabun memberikan pengertian kepada masyarakat betapa pentingnya kandungan yang terdapat pada sabun khususnya sabun organik. Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 akan membentuk kelompok masyarakat yang dapat memproduksi sabun sendiri untuk membantu meningkatkan pendapatan ekonomi.
Dalam pelaksanaanya, mahasiswa menyiapkan semua alat dan bahan serta keperluan pembuatan sabun organik. Selain itu juga memberikan panduan untuk pemasaran produk dan pemberian nama sabun organik yang dihasilkan oleh para ibu PKK di Desa Jojo. Mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 memberikan nama produk ini dengan nama SAJOJO yang memiliki arti Sabun Organik Desa Jojo.
Kegaiatan ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Desa Jojo, "Sabun yang di buat memiliki kualitas yang baik dan aman digunakan untuk keperluan sehari-hari, Kami berharap inovasi ini dapat memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memanfaatkan limbah dengan cara yang kreatif.” ungkap Ketua Pokja 3, Ana Munawaroh.
Selain membantu mengurangi pencemaran lingkungan, sabun ini juga memiliki manfaat ekonomis bagi desa. Tim Mahasiswa KKN telah bekerja sama dengan ibu PKK untuk mendistribusikan sabun ini ke pasar-pasar tradisional di sekitar desa. Penduduk desa sendiri merespon positif dengan meningkatnya permintaan terhadap produk sabun organik.
“Kami sangat bangga dengan dedikasi dan kerja keras mahasiswa KKN UNNES GIAT 9 dalam menciptakan solusi yang inovatif untuk masalah pencemaran lingkungan. Ini adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dapat berdampak positif langsung bagi masyarakat, kami merasa terbantu dengan adanya pelatihan dan pendampingan pembuatan sabun organik yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UNNES, kami berharap pelatihan ini kedepannya dapat memotivasi masyarakat Desa Jojo untuk menghasilkan produk – produk berkualitas dan berdaya saing sehingga dapat meningkatkan perekonomian desa dan kesejahteraan keluarga " ujar Ketua PKK Desa Jojo, Siti Sudatun.
