Kab. Malang, - Kerupuk menjadi salah satu makanan pelengkap yang popular di kalangan masyarakat Indonesia. Cita rasa yang renyah dan gurih menjadikannya salah satu makanan pelengkap yang digemari hampir semua kalangan. Jenis kerupuk yang beredar di pasar juga sangat beragam, mulai dari kerupuk kulit, kerupuk bawang, kerupuk kemplang, dll.Â
Mahasiswa MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang melakukan inovasi dengan mengolah ampas kedelai menjadi kerupuk di Desa Gedogwetan. Mahasiswa tersebut terdiri dari Siti Khoiriyatul Fitrianingsing, Rohmatu Saadah, Putri Nur Azizah, Salsabila Faza, Oktaviana Damayanti, Ayu Kartika Ningrum, Dimas Rahmat dengan penanggungjawab Siti Nur Hamidah dan Martina Surya. Pengolahan ampas kedelai ini dilatarbelakangi karena Desa Gedongwetan merupakan salah satu home industri pembuatan tahu dan tempe. Dimana dari pengolahan produk tersebut menghasilkan limbah salah satunya ampas kedelai. Dengan kepopuleran kerupuk menjadi salah satu peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan khususnya oleh masyarakat Desa gedogwetan.Â
Pelaksanaan pengolahan ampas tahu menjadi kerupuk ini dilakukan pada tanggal 11 November 2021 Â bersama dengan ibu-ibu PKK yang ada di Desa Gedogwetan. Kegiatan ini diikuti oleh 10 perwakilan Ibu PKK dengan protokol kesehatan yang berlaku. Kegiatan dimulai dengan pemberian penjelasan singkat oleh perwakilan mahasiswa tentang keuntungan dari pengolahan ampas tahu ini dan bahan-bahan yang dibutuhkan, serta cara membuatnya. Untuk menghemat waktu pelaksanaan pembuatan kerupuk ini dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari mahasiswa dan ibu PKK.
Kelompok pertama bertugas untuk memeras ampas kedelai untuk mengurangi kadar air yang ada didalamnya. Kelompok kedua bertugas untuk menyiapkan bumbu. Kelompok ketiga bertugas untuk memotong daun bawang dan menyiapkan daun pisang untuk alas adonan kerupuk. Setelah semua bahan yang sudah siap dicampurkan untuk menghasilkan adonan kerupuk yang kemudian dicetak diatas daun pisang. Setelah adonan dicetak tahap selanjutnya adalah pengkukusan selama kuang lebih 45-60 menit, dijemur setengah kering, dilepaskan dari daun pisang dan dipotong sesuai selera, lalu dikeringkang lagi sampai benar-benar kering. Jika sudah kering kerupuk ampas tahu bisa digoreng dan bisa dinikmati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H