Mohon tunggu...
KKN FT UMPO 24 Kelompok 8
KKN FT UMPO 24 Kelompok 8 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/ Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Mahasiswa KKN di Desa Krisik

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mahasiswa KKN Kelompok 8 UMPO 24 Dorong Kemajuan Desa Krisik dengan "Penerapan Teknologi Running Text" sebagai Papan Informasi di Balai Desa

22 September 2024   17:29 Diperbarui: 22 September 2024   17:37 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Krisik, 20 September 2024 - Balai desa adalah bangunan atau ruang yang digunakan untuk kegiatan administratif, pertemuan, dan pelayanan masyarakat di tingkat desa. Biasanya, balai desa juga menjadi pusat informasi dan koordinasi bagi warga dalam berbagai program pembangunan dan kegiatan sosial. Melihat fungsi Balai Desa yang sangat penting dalam mengelola kegiatan masyarakat dibutuhkannya sarana prasarana yang memadai agar semua kegiatan dan aktivitas dapat dilakukan tanpa adanya hambatan, mengetahui hal tersebut mahasiswa KKN FT UMPO Kelompok 8 telah menerapkan TTG (Teknologi Tepat Guna) dengan memberikan inovasi teknologi running text yang di terapkan di Balai Desa Krisik, Kabupaten Ponorogo.

Inovasi yang diperkenalkan adalah teknologi running text yang berfungsi sebagai papan informasi dinamis. Running text ini dapat menampilkan berbagai informasi secara real-time, mulai dari pengumuman kegiatan desa hingga informasi penting lainnya. Dengan cara ini, masyarakat dapat memperoleh informasi yang diperlukan dengan cepat dan mudah. Selain itu, keberadaan media informasi yang menarik perhatian ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi warga dalam berbagai kegiatan desa.

Untuk memastikan keberhasilan penerapan teknologi ini, mahasiswa KKN melakukan pelatihan bagi staf desa. Pelatihan ini bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan yang diperlukan dalam mengoperasikan dan memelihara running text. Dengan penguasaan yang baik, staf desa dapat memastikan bahwa informasi yang ditampilkan selalu diperbarui dan relevan. Mahasiswa juga menjelaskan pentingnya menjaga konten agar tetap menarik dan informatif, sehingga warga merasa tertarik untuk mengamati dan membaca informasi yang ditampilkan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan ada transfer pengetahuan yang positif antara mahasiswa dan perangkat desa. Dengan dukungan dari mahasiswa, staf desa diharapkan dapat lebih efektif dalam melayani masyarakat, menciptakan suasana yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan desa.

Implementasi running text di Balai Desa Krisik merupakan langkah awal menuju digitalisasi dalam pelayanan publik. Dengan memanfaatkan teknologi modern, desa dapat mengadopsi cara-cara baru untuk berkomunikasi dengan warga. Hal ini sangat penting, terutama di era informasi seperti sekarang ini, di mana kecepatan dan akurasi informasi menjadi kunci utama. Penerapan teknologi ini tidak hanya membuat proses komunikasi lebih efisien tetapi juga memberi kesempatan kepada masyarakat untuk terlibat lebih aktif dalam berbagai kegiatan. Dengan adanya media yang selalu diperbarui, masyarakat diharapkan menjadi lebih proaktif, tidak hanya sebagai penerima informasi tetapi juga sebagai partisipan aktif dalam pembangunan desa. Langkah ini dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain untuk mengadopsi teknologi serupa dalam meningkatkan kualitas layanan publik.

Secara keseluruhan, kegiatan ini membawa dampak positif bagi Desa Krisik. Dengan meningkatkan fungsi balai desa melalui teknologi, diharapkan ada peningkatan kesadaran akan pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat. Keberhasilan penerapan teknologi running text ini bisa menjadi model yang dapat diterapkan di desa-desa lain yang juga membutuhkan sarana informasi yang lebih efektif. Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, Desa Krisik berpotensi untuk berkembang lebih pesat, sejalan dengan kemajuan teknologi yang ada. Dengan meningkatkan akses informasi, diharapkan kesenjangan antara pemerintah dan masyarakat dapat dipersempit, sehingga tercipta komunitas yang lebih harmonis dan berdaya saing tinggi. Langkah ini bukan hanya sekadar solusi jangka pendek, tetapi juga investasi untuk masa depan desa yang lebih baik.

Penulis: Mahasiswa KKN FT Kelompok 8 UMPO 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun