Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang beranggotakan Novriansyah, Atiek Kurnia Indriyanti, Sekar Kumala Sari, Vincentius Mario Raditya Wibisono, Arifiani Nilam Forest, dan Fairuz Nurul Caessa di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapang 1 Bapak Arif Delviawan, S.Hut., M.Agr., P.hD., dalam program kerja KKN yang berjudul “Strategi Pengawetan Bambu melalui Penanaman di Desa Banturejo dan Pemanfaatan Seresah Daun Bambu Melalui Pengomposan untuk Peningkatan Kesuburan Tanah” melakukan penyuluhan terkait pengenalan dan penanaman bambu hias di SD Negeri 1 Banturejo. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengawetan bambu dengan cara mengenalkan jenis, manfaat, langkah penanaman, serta perawatan bambu yang merupakan salah satu potensi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang cukup besar di Desa Banturejo.
Sabtu, 20 Juli 2024 - Mahasiswa Program StudiPenyuluhan dilakukan pada dua kelas yaitu kelas 4 dan kelas 5 dengan materi pengenalan bambu dari famili Poaceae. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan penanaman bersama dengan tanaman hias jenis bambu hoki (Dracaena sanderiana) dari famili Asparagaceae di taman sekolah. Kegiatan monitoring melalui penyiraman dan perawatan tanaman setiap hari dilakukan sebagai rangkaian lanjutan dari kegiatan penanaman tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa bertanggung jawab dan peduli lingkungan pada siswa sekolah dasar sejak dini.
Kegiatan selanjutnya berupa penyuluhan dan workshop pemanfaatan seresah daun bambu melalui praktik pembuatan kompos yang dilaksanakan pada Selasa, 23 Juli 2024. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan penyuluhan Pupuk Organik Cair (POC) dan diseminasi hasil pemetaan potensi hasil hutan bukan kayu (HHBK) di Desa Banturejo yang dilaksanakan di Balai Desa Banturejo yang melibatkan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) serta masyarakat umum. Acara diawali dengan penyampaian materi pengenalan kompos seresah daun bambu yang dilanjutkan dengan praktik pembuatan kompos seresah daun bambu. Audiens cukup antusias dalam melaksanakan praktik serta dibebaskan untuk membawa pulang produk kompos seresah daun bambu yang telah jadi. Produk jadi merupakan produk final dari kompos seresah daun bambu dengan kemasan dan logo yang sudah didesain sebagai bentuk strategi branding agar produk kompos yang dihasilkan tidak hanya dapat digunakan oleh masyarakat secara pribadi, tetapi juga dapat dijual untuk menambah nilai ekonominya.
Kemudian pada Rabu, 24 Juli 2024 dilakukan workshop terkait branding dan pemasaran hasil produksi kompos seresah daun bambu pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan GAPOKTAN Banturejo bersama dengan produk POC dan produk biopestisida seresah bunga pinus. Pada penyampaian materi dikenalkan tentang bagaimana cara membuat akun e-commerce dan cara menjual produk dengan mudah dan praktis secara online. Selanjutnya, pada sesi diskusi dimanfaatkan dengan membahas harga produk yang sesuai untuk dipasarkan ke masyarakat umum. Workshop ini diharapkan dapat membantu BUMDes dan GAPOKTAN untuk menjual dan memasarkan produk secara online melalui e-commerce yang telah dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H