MALANG - Kelompok KKN 33 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya baru saja menyelesaikan kegiatan pengabdiannya pada hari Rabu (31/07/2024) yang bertempat di Desa Sumbersuko, Kec. Tajinan, Kab. Malang.
Kelompok KKN 33 Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya mengadakan sosialisasi edukasi kepada para petani BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) anggrek di Desa Sumbersuko, Kec. Tajinan, Kab. Malang, Rabu (10/07/2024). Kegiatan sosialisasi ini berkaitan seputar promosi produk dan pembukuan keuangan bagi para pelaku petani serta penjual anggrek. Sosialisasi disambut secara antusias oleh para petani di Desa Sumbersuko, Tajinan. Kegiatan ini diadakan berdasarkan aspirasi dari para petani terkait kurangnya pemahaman seputar promosi produk dan pembukuan keuangan.Â
Dalam kesempatan ini para mahasiswa KKN FIA Kelompok 33 Â memfasilitasi terkait strategi peningkatan daya saing anggrek, serta memfasilitasi diskusi dan tanya jawab dengan para peserta sosialisasi. Dalam sesi diskusi promosi, para mahasiswa mengajarkan beberapa materi seperti copywriting tentang bagaimana menulis sebuah caption yang baik ketika ingin mempromosikan sebuah produk, bagaimana cara mengedit sebuah video yang berkualitas sehingga para audiens dapat tertarik dengan video yang kita suguhkan, dan bagaimana cara menjangkau pasar yang lebih luas di sebuah platform sosial media agar produk kita dapat lebih dikenal oleh banyak orang. Selain itu, kegiatan sosialisasi yang dilakukan meliputi pembuatan akun sosial media untuk keperluan promosi, serta pembuatan logo untuk BUMDes anggrek sendiri. Dalam sosialisasi ini output yang diharapkan oleh mahasiswa KKN FIA UB kelompok 33 adalah para petani anggrek dapat memperkuat brand awareness mereka dan daya tarik produk anggrek di Desa Sumbersuko.
Dalam upaya mengembangkan agribisnis bunga anggrek, para mahasiswa KKN tidak hanya memberikan sosialisasi di bidang promosi saja, namun juga memfasilitasi pelatihan pengelolaan keuangan bagi para petani anggrek. Pelatihan pengelolaan keuangan ini berfokus untuk menyusun pembukuan keuangan yang baik serta terstruktur. Menurut salah satu pengelola anggrek di Desa Sumbersuko, Bapak Habie, Selama ini pencatatan keuangan masih dilakukan secara tidak terstruktur. "Pencatatan keuangan udah lama gak di lakukan, hanya pada saat awal BUMDes dikelola saja, dan makin kesini kami makin fokus ke usaha pribadi". Para pengelola anggrek diajarkan untuk menetapkan harga pokok penjualan, pembagian pendapatan, serta bagaimana cara pembukuan keuangan agar dapat lebih transparan, akuntabel, Â serta terstruktur. Selain itu mahasiswa KKN FIA kelompok 33 juga memberikan pendampingan terkait laporan cash flow BUMDes anggrek yang diharapkan dapat membantu para petani dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan keuangan usaha mereka.
Kegiatan ini mendapat feedback positif dari para petani anggrek Desa Sumbersuko. Ini bisa terlihat dari antusiasme mereka dalam memahami materi dan beragam pertanyaan yang dilontarkan kepada para mahasiswa saat sosialisasi berlangsung. Diskusi berjalan dengan proaktif dan lancar seperti yang telah dirancang.
Kelompok mahasiswa berharap dengan adanya program sosialisasi yang telah dilakukan, para penggiat anggrek dapat lebih memahami dan terbuka wawasannya terkait video promosi dan juga pembukuan keuangan dalam sebuah wirausaha. Mereka juga berharap sosialisasi yang sudah dilakukan, kelak dapat bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi BUMDes anggrek Desa Sumbersuko
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H