Mohon tunggu...
KKN DR KELOMPOK 89
KKN DR KELOMPOK 89 Mohon Tunggu... Lainnya - Dpl : Rakhmat Kurniawan, S.T, M.Kom

Bersama Kita Kuat, Bersatu Kita Hebat

Selanjutnya

Tutup

Money

Pandemi Covid-19 dapat Menghancurkan Perekonomian?

14 Agustus 2020   00:09 Diperbarui: 14 Agustus 2020   00:05 439
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Disaat pandemi seperti sekarang ini, kita selalu berpikir bahwasanya virus corona hanya mampu membunuh manusia dengan komplikasi-komplikasi yang terjadi bagi orang-orang yang terpapar akan virusnya. Tapi pernahkah kita berpikir, bahwasanya corona juga memiliki ancaman yang semakin membuat kita menderita? Apa itu?

Untuk permulaan, pada saat ini satu dunia sudah mengalami yang namaya resesi atau kerugiaan ekonomi yang bisa menjadi krisis parah. Tidak muluk-muluk kita bisa melihat sekeliling kita sudah banyak yang menjadi pengangguran karenanya. Dari mulai pekerja buruh sampai seorang CEO pun bisa kehilangan pekerjaannya dan tidak hanya itu saja, bahkan perdagangan internasional pun bisa menjadi terhambat atau bahkan pun tidak ada dan semua faktor masalah tersebut ialah corona. Dan dari semua permasalahan tersebut dapat menimbulkan tanya, Apakah Perekonomian dapat pulih kembali?

Apa itu Resesi ekonomi?
Dikutip dari Wikipedia, resesi merupakan kondisi ketika Produk Domestik Bruto (GDP) menurun atau ketika Pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Secara sederhana resesi dapat kita artikan sebagai kemerosotan ekonomi atau kelesuan ekonomi.

Kemerosotan atau kelesuan ekonomi mengakibatkan dampak yang cukup signifikan dalam aktivitas sektor perekonomian. Dampak yang dapat ditimbulkan seperti tingginya angka pengangguran akibat dari pemutusan hubungan kerja (PHK) yang akan berimbas pada menurunnya daya beli masyarakat dan akan menimbulkan penurunan keuntungan perusahaan. Jika tingkat pengangguran tinggi, akan ada banyak tindak kriminal yang terjadi karena masyrakat kehilangan pekerjaan dan harus melanjutkan kehidupan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Fakta-fakta tersebut mungkin bisa membuat kita pesimis, tetapi lebih baik kita tahu pahit nya dan kita pelajari kebenarannya dari pada damai dibawah bayang-bayang tipuan. Kita dapat melihat kondisi dunia saat ini, seluruh aktifitas sangat dibatasi bahkan tidak tanggung-tanggung. Hasilnya akibat setiap aktifitas negara dibatasi, dapat menyebabkan pendapatan negara berkurang sangat drastis. Hal ini bila tidak dikontrol pertumbuhan ekonomi disetiap negara dapat turun secara drastis dan dapat menyebabkan krisis ekonomi.

Bisa kita lihat bagaimana krisis ekonomi dipuluhan tahun lalu, salah satu nya krisis yang dimulai sejak tahun 1997. Krisis ini terjadi diakibatkan menurunnya nilai tukar rupiah secara tajam terhadap dolar Amerika Serikat yang melonjak sebanyak delapan kalilipat. Dan gara-gara hal tersebut Indonesia mengalami sejarah yang sangat suram pada masa itu.

Tetapi selayaknya sejarah yang terus berulang, resesi atau krisis moneter sudah mulai tampak didepan mata. Bukan hanya krisis moneter yang akan kita hadapi tetapi juga krisis kesehatan dikarenakan masa pandemi masih terus berlanjut. Dari semua keadaan ini, orang-orang yang perekonomian nya rendahlah yang paling berdampak akan semuanya.

Sebagai masyarakat, kita harus bijak dalam memilih dan memilah apa saja kebutuhan pokok (primer). Masyarakat harus mengatur arus kas keuangan (cash flow) agar dapat hidup lebih hemat. Jangan latah dengan hawa nafsu yang menggebu hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup. Sebab, tidak ada manusia yang dapat mengetahui sampai kapan resesi kana berlangsung jika seandainya benar terjadi.

Maka dari itu kita harus selalu saling berbagi atau memberikan bantuan-bantuan untuk rakyat kecil disekeliling kita, dan bisa juga dengan membagi informasi kesehatan atau protokol-protokol yang sudah ada.

Apa yang dapat kita lakukan dalam menghadapi resesi yang hampir di depan mata?
1. Mengatur arus kas keuangan (cash flow)
Arus kas keuangan yang baik akan membantu memenuhi kebutuhan apa saja yang hendak menjadi prioritas, contohnya pangan dan kesehatan. Salah satunya dengan membuat daftar anggaran dapat mengatur arus kas keuangan (cash flow)

2. Side Hustle ( Usaha Sampingan)
Covid-19 membatasi ruang gerak masyarakat untuk berinteraksi. Dalam memanfaatkan peluang yang ada, masyarakat dapat menambah sumber pendapatan dengan menjalankan "Bisnis Online" dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada. Dengan begitu, sumber pendapatan akan bertamah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun