Mohon tunggu...
KKNDR 84UINSU
KKNDR 84UINSU Mohon Tunggu... Penulis - Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Kelompok84 KKN-DR UINSU

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Indonesia di Tengah Pandemi (Covid-19)

14 Agustus 2020   16:52 Diperbarui: 14 Agustus 2020   17:08 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Karya : Kelompok KKN-DR 84 UINSU 2020

Saat ini dunia dikejutkan dengan mewabahnya suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme yaitu virus yang bernama corona atau dikenal dengan istilah COVID-19 (Coronavirus Diseases-19). COVID-19 adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata- rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Virus yang disinyalir mulai mewabah pada 31 Desember 2019 di Kota Wuhan Provinsi Hubai Tiongkok, saat ini menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia dengan sangat cepat. Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan wabah ini sebagai kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Fathiyah Isbaniah, 2020).

Untuk mengatasi penularan dan penyebaran virus ini, pemerintah menetapkan dan mengeluarkan berbagai kebijakan yang dimulai dengan isolasi, phsycal distancing, bahkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Dimana kebijakan tersebut berimbas pada berbagai bidang kehidupan, mulai dari perekonomian bahkan pendidikan.

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui dampak pembelajaran daring terhadap pendidikan di Indonesia. Pendidikan di indonesia sekarang ini menggunakan sistem alternative yaitu secara daring (online) dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada. Pada tanggal 24 Maret 2020 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses pembelajaran dilaksanakan dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan  untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa.

Salah satu teknologi yang paling banyak digunakan adalah E-learning dan Zoom meeting yang memungkinkan pendidik dan siswa dapat bertatap muka dan mengerjakan tugas dengan efektif. Sehingga para siswa tetap mendapatkan ilmu pengetahuan dan pendidik tetap menjalankan kewajiban serta tugasnya. Para siswa juga dapat belajar dimanapun dan kapanpun dengan santai dan nyaman. Siswa juga dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis dalam memecahkan suatu masalah yang ada dengan memanfaatkan berbagai sumber yang ada.

Dibalik berbagai keuntungan dan manfaat yang dirasakan dengan adanya pembelajaran secara during (online) ini, tentunya terdapat berbagai kendala yang muncul. Siswa yang berada di pelosok dan jauh dari perkotaan akan kesulitan dalam mengikuti pembelajaran dikarenakan sinyal yang kurang memadai. Masih ada sebagian siswa yang belum memiliki alat komunikasi berupa smartphone, sehingga siswa tidak dapat mengikuti pembelajaran. Pendidik harus ekstra keras memikirkan model atau metode yang digunakan dalam menyampaikan pembelajaran agar siswa dapat menerima dengan baik.

Setelah diadakannya wawancara dengan seorang guru yaitu mengajukan berbagai macam pertanyaan:

  • Pertama, Apakah belajar online di tengah masa pandemi (Covid-19) ini berjalan secara efektif? Dan ternyata guru tersebut mengatakan "Tidak efektif", karena dari pihak guru merasakan keterbatasan jaringan dan tidak semua anak bisa mengikuti pembelajaran secara online. Selain dari masalah jaringan banyak siswa juga yang tidak memiliki handphone sendiri sehingga tidak semua siswa/siswi yang melakukan pembelajaran tersebut secara online, sehingga banyak anak yang ketinggalan pembelajarannya. Alasan lain yang mengakibatkan daring (online) ini tidak berjalan secara efektif, disebabkan banyaknya orang tua yang tidak pandai menggunakan aplikasi daring yang mengakibatkan anak tidak bisa mengikuti pelajaran secara online.
  • Kedua, Adakah siswa/siswi yang mengeluh karena belajarnya selalu daring sebagai akibat dari pandemi ini? Beliau menjawab, banyak siswa/siswi yang mengeluh terhadap hal tersebut, karena siswa/siswi merasakan bosan dirumah saja, serta sering dimarahi otang tua ketika anak tersebut melakukan pembelajaran di rumahnya.
  • Ketiga, Bagaimana cara mengoptimalkan belajar mengajar di tengah pandemi (Covid-19) ini? Guru tersebut menjawab, mereka melakukan berbagai macam variasi proses pembelajaran daring, seperti mengurangi waktu pembelajaran seperti biasanya, kemudian di variasikan dengan games (permaianan) yang berhubungan dengan studi pembelajaran tersebut.

Peran orangtua juga sangat dibutuhkan dalam membimbing dan memberikan motivasi kepada anak untuk tetap mengikuti pembelajaran dengan baik, sehingga anak tidak tertinggal dalam pelajaran. Orang tua juga harus bisa membatasi penggunaan smartphone agar anak tidak kecanduan dan bergantung, sehingga pekerjaan lain terbengkalai. Ditengah pandemi ini, kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan dan keadaan yang ada dengan memperhatikan prokol kesehatan dan kebijakan yang diterapkan pemerintah.

KESIMPULAN HASIL WAWANCARA MAHASISWA SEPUTAR PEMBELAJARAN DI TENGAH PANDEMI (COVID-19)

Setelah saya mewawancarai beberapa mahasiswa dengan mengajukan berbagai macam pertanyaan yang pertama, apakah anda merasa senang/nyaman belajar daring? Ternyata alasannya mahasiswa itu bilang (tidak efektif) dari pihak mahasiswa itu memiliki keterbatasan dalam jaringan dan tidak semua tempat atau lokasinya bagus untuk dapat mengikuti perkuliahan secara online jadi itu membuat banyak mahasiswa mengeluh karena tidak dapat belajar dengan maksimal.

Yang kedua saya bertanya lagi kepada mahasiswa tersebut, Apa saja keluhan yang anda rasakan selama belajar daring? Jawabnya cukup tepat yang pertama itu lelah di bagian fisik karna di postir terus untuk belajar online dalam keadaan apa pun, kedua itu tidak hanya fisik yang lelah tapi mental juga di uji di sini, dan yang ketiga itu stres karena dalam belajar online itu tidak ada kata libur dan waktunya juga tidak beraturan, terkadang yang biasanya masuk pagi jadi bisa dilanjut sampai larut malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun