Dalam rangka mengurangi populasi gulma eceng gondok yang menghambat irigasi perairan di Desa Telukbango, mahasiswa KKN UNSIKA memanfaatkan gulma eceng gondok untuk menjadikan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomis. Salah satu pemanfaatan yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UNSIKA adalah dengan menjadikan gulma eceng gondok menjadi pupuk organik padat. Hal ini selaras dengan kondisi desa dan manfaat dari pupuk organik, yaitu mendukung pertanian berkelanjutan dan menyuburkan tanah dan tanaman. Rangkaian edukasi dan sosialisasi masyarakat desa terhadap pemanfaatan eceng gondok menjadi pupuk organik dimulai pada tanggal 27 Januari 2024 dengan memberikan pengetahuan manfaat pupuk organik serta cara pembuatan tanaman eceng gondok menjadi pupuk organik yang disambut antusias oleh masyarakat khususnya oleh Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Telukbango.
Rangkaian kegiatan edukasi dan sosialisasi ini diisi oleh Mahasiswa Fakultas Pertanian dengan penyampaian materi mengenai manfaat dari pupuk organik serta cara pengolahan tanaman eceng gondok menjadi pupuk organik. Dalam kegiatan ini tidak hanya edukasi dan sosialisasi saja tetapi juga praktik pembuatannya yang dilakukan langsung oleh masyarakat Desa Telukbango didampingi oleh mahasiswa KKN UNSIKA, kemudian juga ada pengarahan untuk cara pengolahan yang dilakukan dalam jangka panjang.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi ini diharapkan dapat mengurangi populasi eceng gondok sehingga tidak menghambat irigasi perairan, dapat mengurangi limbah organik, menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, dan dapat menyuburkan tanah serta pertanian yang ada di desa Telukbango.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H