Bimbingan Belajar Tanpa Batas untuk Anak-anak Desa Surabayan

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam mencari potensi diri. Melalui pendidikan, Potensi bakat atau keahlian anak bisa diasah dan dikembangkan. Menciptakan presepsi bahwa belajar itu menyenangkan perlu ditanamkan dalam diri anak-anak agar mereka tidak merasa bosan dan tetap antusias dalam belajar. 

Kata Ki Hadjar Dewantara  tempat belajar siswa atau sekolah harus dianggap sebagai taman. Ketika mendengar tentang taman tentu kita terbayang kawasan yang asri, teduh dan menyenangkan. Gambaran positif seperti itulah yang seharusnya ada dalam benak anak-anak ketika akan belajar.

Dengan titik fokus membantu anak-anak Desa Surabayan untuk belajar dengan cara yang mudah dan menyenangkan dikala pandemi, mahasiswa KKN UM mengadakan bimbingan belajar tanpa batas. Seperti judul dari bimbel ini, mahasiswa KKN UM 2021 berharap anak-anak Desa Surabayan bisa belajar tanpa terbatasi oleh keadaan. 

Situasi yang pelik pada masa pandemi COVID-19 ini memang riskan untuk menurunkan kualitas belajar siswa. Keterbatasan yang dialami oleh tenaga pendidik maupun peserta didik dalam tahap adaptasi kebiasaan baru di masa pandemi sangat mengubah kebiasaan dalam sistem pendidikan Indonesia.

Sumber: Dokpri 

Bimbingan belajar ini dilaksanakan tiga kali seminggu atau setiap senin, rabu, dan jum'at setelah sholat maghrib. Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswa TK hingga SD dengan fokus pembelajaran pada mata pelajaran Calistung pada siswa TK dan kelas rendah serta mata pelajaran IPA, Matematika dan Bahasa Inggris pada siswa kelas atas atau siswa kelas 3,4 dan 5 SD. 

Selain itu, mahasiswa KKN UM menyisipkan teladan-teladan Nabi dan sahabat-Nya melalui story telling untuk menanamkan akhlak atau sikap yang baik pada anak-anak. Tidak lupa kegiatan prakarya seperti membuat gantungan kunci dari clay, menggambar dan mewarnai juga dihadirkan dalam rangka membuat pembelajaran yang menyenangkan.