Mohon tunggu...
KKNDESASUKOKERTO
KKNDESASUKOKERTO Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalistik Kelompok KKN Kolaboratif Jember 2023

Memberikan informasi terkait berbagai kegiatan yang dilakukan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

KKN 212 Desa Sukokerto Mengadakan Sosialisi Praktik Pembuatan Pupuk Organik dari Kotoran Sapi

13 Agustus 2023   14:15 Diperbarui: 13 Agustus 2023   14:24 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama PPL dan Perangkat Desa Seusai Kegiatan.

Pada hari rabu (9/08/2023) telah diadakan kegiatan penyuluhan dan praktik pembuatan pupuk organik di Desa Sukokerto. Kegiatan ini dilakukan oleh mahasiswa KKN Kolaboratif Kelompok 212 yang bertempat di Desa Sukokerto.

Kegiatan ini diisi oleh pamateri langsung dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Sukowono yaitu Bapak Ginanjar M J, S.TP. Rangkaian acara kegiatan ini adalah pemberian materi, praktik, yang kemudian dilanjut dengan tanya jawab dari peserta. Sasaran peserta dari kegiatan ini ialah perwakilan dari tiap RT, perwakilan petani, dan juga perangkat Desa Sukokerto.

Adanya program kerja ini dilakukan karena melihat potensi pertanian di Desa Sukokerto yang tinggi. Dengan tingginya potensi pertanian di Desa Sukokerto sehingga masyarakat Desa Sukokerto mayoritas adalah petani. Berbagai produksi pertanian yang dihasilkan seperti halnya tembakau, jangung dan beberapa sayuran. Produksi padi di Desa Sukokerto juga tinggi, pada tahun 2021 yang telah dihimpun oleh Badan Pusat Statistik Jember menghasilkan sejumlah 2706.80 ton per produksi.

Tujuan dari menyelenggarakan acara ini, yaitu karena berdasarkan survey kami, Desa Sukokerto ini didominasi oleh persawahan dan masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani. Selain itu, banyak juga warga yang memiliki hewan ternak. Dan tentunya hewan ternak itu menghasilkan kotoran yang semakin lama pastinya akan semakin menumpuk apabila tidak diolah atau dimanfaatkan. Sehingga kotoran yang menumpuk ini dapat menimbulkan efek buruk seperti timbulnya pencemaran udara karena bau, dan muncul banyak hewan pembawa penyakit. Untuk meniminalkan dampak buruk tersebut, kotoran hewan ternak, misalnya kotoran sapi dapat kita manfaatkan sebagai pupuk organik.

Pembuatan pupuk organik selain mudah, tentunya lebih murah daripada pupuk kimia, dan dapat bermanfaat untuk pertanian warga. Oleh karena itu, pupuk organik menjadi sebuah alternatif dalam permasalahan yang sering ditemui oleh petani yaitu mahalnya harga pupuk. Adanya sosialisasi pembuatan pupuk organik diharapkan dapat menjadikan masyarakat Desa Sukokerto lebih memahami bagaimana memanfaatkan bahan yang banyak kita temui disekitar masyarakat yaitu kotoran hewan, khususnya kotoran sapi untuk menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pupuk organik adalah kotoran sapi, sekam, katul, molase atau tetes tebu, air, dan EM4 sebagai dekomposer. Bahan-bahan tersebut dicampurkan kemudian di tutup plastik. Kemudian didiamkan selama tiga minggu dengan adanya pengawasan tiap minggunya. Pupuk tersebut sudah bisa dipakai dengan ditandai suhu tidak panas dan tidak ada baunya.

"Dengan penggunaan bahan yang mudah dicari serta pembuatannya yang gampang maka pembuatan pupuk organik ini merupakan kegiatan produktif yang bisa dilakukan masyarakat Sukokerto. Sosialisasi dan praktik yang dilakukan mahasiswa KKN akan memberikan pemahaman yang lebih banyak kepada masyarakat terkait pembuatan pupuk organik". Ujar Bapak Ginanjar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun