MAGELANG--Dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Sabatan, Desa Ringinanom, Tempuran, Kabupaten Magelang, Tim II KKN Universitas Tidar mempunyai inisiasi mendirikan bank sampah di Dusun Sabatan yaitu pada tanggal 30 Januari sampai 1 Februari 2025. Program kerja tersebut dilakukan dengan menggandeng karang taruna di dusun tersebut. Kegiatan mendirikan bank sampah ini dilaksanakan selama dua hari, kemudian hari berikutnya Tim II KKN melakukan kegiatan pendampingan untuk struktur kepengurusan bank sampah.
Program tersebut dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga dalam mengelola dan meminimalisir sampah di setiap sudut-sudut rumah. Kemudian, pemanfaatan sampah anorganik bisa di daur ulang dan mampu dijadikan nilai jual yang mampu menambah penghasilan warga.Â
Salah satu mahasiswa Tim II KKN yaitu Selly Safitri Maharani, menyampaikan inisiasinya dalam menyelenggarakan kerja sama dengan karang taruna guna pengelolaan bank sampah agar warga tidak membuang sampah secara sembarangan serta sampah anorganik mampu dimanfaatkan kembali. Warga mampu memanfaatkan sampah-sampah, seperti botol plastik/kaca, kardus bekas, serta logam/kaleng untuk didaur ulang sehingga dapat memiliki nilai jual.
"Kami memang sering melihat sampah menumpuk di berbagai sudut rumah bahkan ada juga yang membuang sampah di lahan yang kosong sehingga membuat bau yang kurang sedap. Oleh karena itu, kami berinisiatif dengan mengajak warga serta mengandeng karang taruna untuk peduli dan mampu mengelola sampah melalui bank sampah," ujar Selly.
Kegiatan pembuatan bank sampah sangat mendapatkan apresiasi dari warga setempat. Tempat pembuatan bank sampah di bangun di pekarangan rumah pak Daiman. Beliau adalah pengepul sampah di Dusun Sabatan dan sekaligus menjadi pemilah sampah saat kegiatan bank sampah dilaksanakan.
"Terimakasih kepada semua mahasiswa KKN Tim II karena telah mengadakan program kerja pembuatan Bank Sampah yang dimana hal tersebut membantu kami agar tidak membuang sampah sembarangan serta mampu memberikan penghasilan juga. Semoga kedepannya program tersebut bisa berjalan lancar," ujar Pak Daiman.
Maharani Dara Dinanti dan Hani'ah Asangadah juga menjelaskan terkait sistem administrasi di bank sampah, yang melibatkan adanya pencatatan buku anggota, timbangan, serta buku rekening.
Proses ini diawali dengan pemilahan sampah oleh warga, kemudian disetor ke bank sampah sesuai jadwal yang disepakati. Kemudian, akan dilakukan penimbangan dan mencatat jenis dan jumlah sampah untuk menentukkan nilai ekonominya kemudian sampah yang telah dijual akan diproses lebih lanjut oleh pengepul.