Mohon tunggu...
KKN Desa Pesanggrahan
KKN Desa Pesanggrahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

KKN Tematik UNEJ Membangun Desa (UMD) Kelompok 181 Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo tahun 2024

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bersama Mencegah Stunting: KKN Tematik UMD 181 Hadirkan 'PESAING' di Desa Pesanggrahan

23 Agustus 2024   00:10 Diperbarui: 23 Agustus 2024   04:44 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : tim PDD KKN 181

Situbondo – Kelompok KKN-T UMD 181 Universitas Jember mengadakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan mengenai pencegahan stunting di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo dengan judul PESAING (Pesanggrahan Bebas Stunting). Program kerja yang berlangsung selama 3 minggu, termasuk monitoring dan evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting sejak dini, terutama pada 2 tahun pertama.

Kegiatan penyuluhan dan pelatihan ini dihadiri oleh kader posyandu, PKK, dan beberapa keluarga yang terdampak stunting, termasuk balita dan ibu hamil. Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa KKN memberikan penjelasan mengenai apa itu stunting, penyebab utama, dampak jangka panjang terhadap pertumbuhan dan perkembangan balita, serta cara pencegahannya melalui pola makan yang benar dan sehat.

“Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kekurangan gizi kronis merupakan masalah serius yang mempengaruhi masa depan generasi penerus bangsa kita. Melalui sosialisasi ini, saya berharap kita semua dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang pentingnya pemenuhan gizi yang cukup bagi balita,” pungkas Fiqih Haikal, Koordinator Desa KKN Kelompok 181.

Penyuluhan terkait pencegahan stunting sumber : tim PDD KKN 181
Penyuluhan terkait pencegahan stunting sumber : tim PDD KKN 181

Selain penyuluhan, mahasiswa juga mengadakan pelatihan ‘Isi Piringku’ yang membahas tentang gizi seimbang serta pembuatan makanan bergizi dari bahan – bahan yang ada dan sesuai dengan potensi desa. Para kader posyandu, PKK, dan beberapa keluarga yang terdampak stunting diajarkan bagaimana mengolah makanan yang kaya akan nutrisi seperti sayuran, buah – buahan, dan sumber protein nabati maupun hewani. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu warga, terutama ibu rumah tangga dalam menyajikan menu makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi anak – anak mereka.

Tidak hanya pelatihan ‘Isi Piringku’, mahasiswa juga mengadakan pelatihan terkait pijat penambah nafsu makan pada balita yaitu pijat Tui Na. Setiap langkah pijat yang dilakukan diharapkan dapat membantu mengatasi kesulitan makan pada balita dengan cara memperlancar peredarahan darah pada limpa dan pencernaan.

“Kami sangat terbantu dengan informasi dan pelatihan ini. Sekarang, kami lebih paham bagaimana pentingnya pemenuhan gizi dan cara menyiapkan makanan yang seimbang untuk anak – anak kami agar mereka tumbuh dengan sehat,” ujar salah satu kader posyandu yang mengikuti kegiatan tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun