Banyuwangi - Pojok Baca dilaksanakan selama 2 pekan di Balai Desa Paspan pada tanggal 16 -- 17 dan 21 -- 22 Juni 2021. Sasaran dalam program ini adalah para siswa SD dan MI di Desa Paspan, tujuan diselenggarakannya program Pojok Baca  guna memberikan ilmu dan pengetahuan baru kepada para anak yang mendatangi acara Pojok Baca guna menambah wawasan dan pandangan mereka agar semakin luas, selain materi yang hanya didapat di sekolah. Para anak yang datang ke Pojok Baca terlihat sangat antusias untuk mengikuti program, seluruh anggota bervariasi terdiri dari berbagai jenjang kelas, bahkan ada yang masih PAUD. Para peserta KKN Desa Paspan ikut berkontribusi dalam program ini dengan memberikan tutor terhadap anak-anak yang hadir.
Pada hari pertama, Rabu 16 Juni acara ini dimulai dengan anak-anak membaca buku-buku yang sudah disediakan di meja. Anak-anak juga dibimbing oleh para peserta KKN Desa Paspan dalam membaca buku guna lebih memahami isi buku tersebut. Buku-buku ini terdiri dari berbagai jenis bacaan mulai dari fabel, dongeng rakyat, pelajaran agama hingga pelajaran sains. Durasi membaca sekitar 30 menit, kemudian dilakukan ice breaking dengan game tepukan "Pagi, Siang, dan Malam" yang diarahkan oleh seorang peserta KKN.
Berikutnya hari ketiga, Senin 21 Juni sama seperti hari pertama yaitu dimulai dengan anak-anak membaca buku ditemani dengan para peserta KKN Desa Paspan kemudian dilakukan icebreaking "Harimau Makan Harimau" yang diceritakan oleh salah satu peserta KKN dan "Marina Menari", kemudian dilanjutkan dengan membaca puisi dengan cara menunjuk 2 anak untuk maju ke depan membacakan puisi yang telah disediakan dan dibimbing oleh peserta KKN Desa Paspan. Acara hari ketiga ditutup dengan menyanyikan lagu nasional dengan cara menunjuk 4 anak untuk maju ke depan menyanyikan lagu nasional.
Hari terakhir, pada Selasa 22 Juni sama seperti hari kedua yaitu acara dilaksanakan dengan mengajak anak-anak untuk bermain permainan tradisional. Tujuannya dilakukan permainan tradisional sendiri guna mengajak dan memberitahu kepada anak-anak bahwa permainan tradisional tidak kalah asikanya disbandingkan bermain gadget, yang tentunya tidak bagus jika sudah kecanduan. Para peserta KKN menggiring anak-anak ke lapangan lalu diarahkan untuk membentuk kelompok yang berisi 5 sampai 6 orang. Kemudian berlanjut ke acara inti yaitu memainkan 3 permainan antara lain memasukkan paku ke botol, estafet air, dan estafet bendera. Acara diakhiri dengan memberikan hadiah kepada 3 kelompok pemenang sesuai skor yang sudah didapatkan di setiap ronde permainan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
