Mangga merupakan salah satu komoditas lokal terbesar di Kabupaten Indramayu yang memiliki potensi besar dalam menjadi peluang UMKM untuk peningkatan ekonomi. Namun saat ini penduduk Desa Nunuk, Indramayu masih belum memanfaatkan mangga untuk diolah menjadi produk yang dapat meningkatkan harga jual.Â
Melihat hal ini, mahasiswa KKN IPB berupaya untuk mengembangkan UMKM Desa Nunuk melalui produk olahan ketan dan mangga yang diberi nama "Kemang". Produk yang terinspirasi oleh mango sticky rice asal Thailand ini didemonstrasikan di Balai Desa Nunuk pada 12 Juli 2023 silam. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu-ibu PKK serta warga Desa Nunuk lainnya.
Rangkaian kegiatan diawali dengan pengenalan produk "Kemang" yang dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan ketan. Selain itu, dipaparkan pula nilai ekonomis dari olahan mangga ini. Satu porsi produk "Kemang" disarankan untuk dihargai sebesar Rp. 12.000,00. Harapannya, dengan keuntungan sebesar 50% dalam setiap porsinya, "Kemang" dapat berpotensi meningkatkan nilai ekonomi dan menjadi peluang bagi UMKM baru di Desa Nunuk
Tidak hanya demonstrasi, para warga juga berkesempatan untuk menata dan mencicipi olahan mangga. Sesi kegiatan ini merupakan sesi interaktif yang disambut antusias oleh warga. Para tamu undangan terlihat aktif dalam menata ketan, vla serta potongan mangga jenis okyong ke dalam kemasan. Hasil kreasi dari setiap tamu undangan dapat dibawa pulang dengan harapan dapat menjadi contoh peluang bisnis produk olahan ketan mangga demi meningkatkan perekonomian.Â
Oleh: Safira Khoirunnisa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H