Mengok, 28 Juli 2024 --- Sampah merupakan salah satu permasalahan krusial di lingkungan sekitar kita. Krisis sampah semakin mendalam di berbagai daerah di Indonesia, dengan tumpukan limbah yang terus mengancam kesehatan lingkungan dan masyarakat. Menurut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bondowoso, volume sampah penduduk yan dihasilkan sebesar 42 ton/hari, sementara fasilitas pengelolaan dan daur ulang masih sangat terbatas. Akibatnya, banyak sampah yang menumpuk begitu saja tanpa ada pengolahan dan pemilahan lebih lanjut.
Desa Mengok adalah salah satu desa dengan permasalahan sampah, dimana berdasarkan observasi yang dilakukan oleh Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 118 ditemukan bahwa warga Desa Mengok belum melakukan pemilahan sampah dan pengelolaan sampah, bahkan di desa ini tidak terdapat Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Oleh karena itu, Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 118 mengadakan sosialisasi dan demonstrasi mengenai pengelolaan sampah atau barang bekas menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat, contohnya adalah hidroponik.
Hidroponik adalah metode menanam tanaman tanpa menggunakan tanah, dan memungkinkan tanaman tumbuh lebih cepat dan efisien. Hidroponik yang disosialisasikan oleh Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 118 menggunakan botol plastik sebagai instalasinya, sehingga diharapkan dapat mengurangi sampah plastik yang ada. Kegiatan "Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Sampah dengan Inovasi Barang Bekas berbasis Pertanian Hidroponik" dimulai pukul 08.00 WIB, yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan perangkat Desa Mengok. Sosialisasi ini berisi pemaparan materi mengenai sampah dan cara kerja hidroponik, dan diakhiri dengan sesi tanya jawab dan dokumentasi dengan peserta sosialisasi.
Selanjutnya, pada hari Kamis, 1 Agustus 2024 pukul 10.00 WIB bertempat di Balai Desa Mengok diadakan pelatihan hidroponik yang dihadiri oleh ibu-ibu PKK Desa Mengok. Kegiatan ini diawali dengan pembukaan oleh MC, yang dilanjutkan demonstrasi dan pembuatan hidroponik yang dipandu oleh Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 118. Pada sosialisasi sebelumnya, ibu-ibu PKK dihimbau untuk membawa perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan pada kegiatan pembuatan hidroponik. Acara ini mendapat dukungan positif dari ibu-ibu PKK, dapat dilihat dari antusias dalam bertanya, bahkan keinginan peserta untuk mencoba hidroponik secara mandiri di rumah masing-masing. Acara diakhiri dengan penutupan berupa dokumentasi dan pembagian bibit serta nutrisi kepada para peserta. Melalui kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, Mahasiswa KKN UNEJ Kelompok 118 berharap warga Desa Mengok dapat berkreasi dan berinovasi secara mandiri untuk lebih bijak menggunakan dan memanfaatkan sampah di lingkungan sekitar menjadi sesuatu yang lebih berguna dan bernilai ekonomis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H