Jember - Mahasiswa KKN Kolaboratif atau biasa disebut KKN-K adalah suatu kegiatan akademik dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan dengan kolaborasi perguruan tinggi. KKN-K Jember ini diikuti 13 Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta se-Kabupaten Jember. Dengan total mahasiswa yang berpartisipasi sebanyak 2485 mahasiswa se-Jember.
Mahasiswa KKN-K ini tersebar diseluruh desa di Kabupaten Jember. Salah satunya yaitu Desa Kasiyan Kecamatan Puger Kabupaten Jember yang diikuti mahasiswa dari UNEJ-UNMUH-UIJ dan diselenggarakan oleh LP2M masing-masing Perguruan Tinggi.
Desa Kasiyan adalah satu dari 12 desa yang berada di Kecamatan Puger Kabupaten Jember. Pada tahun 1995 Desa Kasiyan terpecah menjadi dua yaitu Desa Kasiyan dan Desa Kasiyan Timur. Desa Kasiyan mempunyai 2 Dusun yaitu Dusun Krajan dan Dusun Gadungan dengan total luas wilayah 2.869.427 M2. Mayoritas penduduk Desa Kasiyan ini berprofesi sebagai petani.
Kepala Dusun Desa Kasiyan menjelaskan, “mayoritas masyarakat Desa Kasiyan berprofesi sebagai petani, selain itu juga ada yang berprofesi sebagai pengrajin kayu. Sedangkan mayoritas ibu-ibu disini mempunyai pekerjaan sampingan sebagai pembuat rantang ikan dari bambu ikat”
Rantang ikan merupakan salah satu produk unggulan Desa Kasiyan Kecamatan Puger. Bukan hanya digunakan untuk wadah ikan, rantang yang dihasilkan Desa Kasiyan juga digunakan sebagai tempat pembibitan. Hampir seluruh ibu–ibu di Desa Kasiyan ini membuat rantang ikan dan rantang pembibitan. Dalam sehari satu pengrajin rantang ikan mampu membuat 300-500 pcs rantang, sedangkan pengrajin rantang pembibitan mampu membuat 100 pcs/hari.
Ukuran rantang yang di produksi berbagai macam ukuran, tergantung keinginan supplier/pengepul. Ukuran yang sering dipasarkan yaitu ukuran 15 cm x 5 cm, 20 cm x 7 cm untuk ukuran sedang, serta ukuran tempat bibit buah yaitu 35,5 cm x 24,5 cm.
Pengrajin rantang yang digunakan untuk pembibitan mayoritas hanya memiliki satu supplier saja. Hal tersebut menyebabkan kerugian bagi pengrajin karena supplier sering kali tidak mengambil rantang. “Pernah dik, dalam satu bulan rantang bibit kita belum diambil sama supplier. Jadi, pendapatan tambahan kita tidak ada dan rantang bibit ini menumpuk dirumah” ujar salah satu pengrajin rantang pembibitan.