Toga? Identik dengan pakaian yang digunakan saat wisuda kelulusan. Namun, istilah toga ini merupakan akronim dari tanaman obat keluarga yang juga dikenal dengan istilah apotek hidup dan biasa ditanam di halaman rumah. Tanaman obat keluarga ini begitu bermanfaat bagi masyarakat terutama meningkatkan imun tubuh di kala pandemi Covid-19 seperti saat ini. Dengan demikian, kami menjalankan suatu progran KKN yang mengangkat tentang isu ini.
Tepat hari ini tanggal 22 Juni 2021, kami (mahasiswa KKN Pulang Kampung UM di Desa Juwet, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk) menjalankan suatu program pelatihan pengolahan toga. Acara yang mengundang ibu-ibu PKK ini bertempat di Balai Desa Juwet. Acara dimulai pada pukul 09:00 WIB dan berakhir pada pukul 10:00 WIB. Dengan waktu yang singkat itu, kami telah menjelaskan apa itu toga dan tujuannya, saran pengolahan toga, serta khasiatnya.
Acara yang dipandu oleh Achmad Dzulfikri dan Shilvi Khusna sebagai MC ini diawali oleh sambutan dari perwakilan desa dan dilanjutkan oleh sambutan dari perwakilan ibu-ibu PKK.
"Semoga acara hari ini bisa membawa manfaat bagi kita semua. Karena Bapak Lurah dan Sekretaris Desa tidak bisa hadir, maka saya yang mewakili. Adik-adik KKN ini sama-sama belajar bersama kita semua, sehingga jika ada mungkin kesalahan dari mereka bisa diingatkan dengan baik. Terakhir, semoga kegiatan hari ini berjalan lancar dan dapat diikuti dengan baik," ujar Pak Samsudin sebagai perwakilan desa dalam sambutan beliau.
"Selamat datang di Desa Juwet untuk adik-adik KKN UM. Semoga kalian betah bertempat tinggal sementara di desa ini. Lalu, untuk acara ini semoga bisa membawa manfaat bagi kami dan juga adik-adik KKN," ucap Ibu Safira dalam sambutannya.
Kegiatan ini kami harap dapat memberikan edukasi mengenai manfaat toga dan bagaimana cara menanamnya. Hal tersebut dikutip dari perkataan Defita Dwi dan Rahma Auna dalam rapat koordinasi acara di hari sebelumnya.
"Harapan dari kegiatan pelatihan pengolahan toga ini semoga dapat memberi edukasi mengenai cara penanaman dan pengolahan toga menjadi minuman yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Lalu, semoga kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang sehat," ujar Defita Dwi dan Rahma Auna dalam rapat koordinasi.
Dalam acara, kami memberikan materi mengenai toga dan manfaatnya bagi tubuh. Selain itu, kami juga memperkenalkan olahan toga berupa 3 jenis jamu, yaitu beras kencur, kunir asam, dan jahe manggis. Produk tersebut kami beri nama "Jamu Wat Wet" yang merupakan akronim dari jamune wong Juwet. Kami juga mempersilahkan ibu-ibu PKK untuk mencicipi jamu yang telah kami buat.