Mohon tunggu...
KKNDesaJatipurwo
KKNDesaJatipurwo Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Walisongo Semarang

Pemberdayaan Potensi Masyarakat Desa Jatipurwo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN MIT-18 Posko 2 UIN Walisongo bersama Warga Desa Jatipurwo Mengikuti Tradisi Nyadran di Gempol Sewu

19 Juli 2024   22:31 Diperbarui: 19 Juli 2024   22:35 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Kendal, 14 Juli 2024

Nyadran merupakan tradisi masyarakat Jawa yang dilaksanakan sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen laut yang melimpah. Oleh karena itu, nyadran juga biasa disebut sebagai sedekah laut. 

Nyadran dilaksanakan setiap tahun secara turun-temurun di Bulan Suro (Muharram). Pada kesempatan kali ini, tim KKN MIT Posko 2 diberi kesempatan untuk mengikuti tradisi nyadran di Dukuh Gempol Sewu, Desa Jatipurwo, Kab. Kendal. Prosesi tradisi nyadran meliputi kegiatan menyebrangi laut dengan menggunakan perahu nelayan dengan perlengkapan di dalamnya seperti nasi bancaan, jajanan kemasan, dan kembang tabur. 

Acara dimulai dengan pembacaan doa dan makan bersama serta dilanjut dengan menaburi kembang di perahu. Setelah itu, kami berlayar ke tengah laut untuk menyaksikan acara puncak dari tradisi Nyadran ini yang berupa penggulingan kepala kerbau ke laut. 

Penggulingan kepala kerbau ke laut ini dipercaya oleh masyarakat apabila kepala kerbau tersebut tersangkut ke jaring nelayan maka di hari yang akan datang hasil panen nelayan akan melimpah. Kepala kerbau yang tersangkut di jaring nelayan selanjutnya akan dibawa pulang dan dipajang di perahu ataupun di rumah nelayan yang menemukannya.

Dilansir dari jateng.solopos.com. nyadran merupakan bentuk kekayaan budaya dan kearifan lokal yang tak hanya mengukur kebersamaan dan menjaga tradisi, namun juga menjadi daya tarik dalam memikat wisatawan. Dengan begitu, tradisi ini harus tetap dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun