Kendal (17/07/2024)-- Sepuluh mahasiswa dari Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) MIT-18 UIN Walisongo Semarang Posko 2 berhasil mengadakan sosialisasi bertajuk "Tolak Budaya Bullying" di MTs NU 27 Unggulan Jatipurwo, Kecamatan Rowosari, Kendal. Acara ini diselenggarakan bertepatan dengan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) pada tanggal 17 Juli 2024.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh 21 peserta, yang terdiri dari 8 siswa MATSAMA, 6 siswa kelas 8, dan 7 siswa kelas 9. Tujuan dari sosialisasi ini adalah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi seluruh siswa dengan memberikan pemahaman mengenai bullying. Materi yang disampaikan meliputi pengertian bullying, faktor penyebab, peran dalam bullying, jenis bullying, perbedaan antara bercanda dan bullying, dampak bullying bagi pelaku dan korban, serta cara pencegahan dan penanganannya.
Desi Ambar Lastyani, penanggung jawab kegiatan, menjelaskan bahwa sosialisasi ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada siswa agar mereka dapat menghindari tindakan bullying dan berani melapor jika mengalami atau menyaksikan bullying. Kegiatan ini terdiri dari pemaparan materi selama 45 menit tentang kekerasan fisik-psikis (bullying) dan pencegahannya, sesi diskusi selama 10 menit, dan ice breaking selama 5 menit. Selain itu, mahasiswa KKN juga memberikan saran kepada siswa tentang cara menghadapi bullying, seperti berkata "tidak", berani membela diri, meminta bantuan orang dewasa yang dipercaya, dan melaporkan kejadian bullying kepada guru, orang tua, atau pihak yang berwajib.
Waka Kurikulum MTs NU 27 Unggulan Jatipurwo, Mikda, memberikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Kami sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi tolak budaya bullying yang dilakukan oleh mahasiswa KKN MIT-18 UIN Walisongo Semarang Posko 2. Kami berharap kegiatan ini dapat membantu para siswa untuk lebih memahami tentang bullying dan berani melawan bullying," ujarnya.
Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, diharapkan siswa MTs NU 27 Unggulan Jatipurwo dapat memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bullying dan mampu menciptakan lingkungan sekolah yang bebas dari tindakan bullying. Sosialisasi ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk mengubah budaya di sekolah sehingga menjadi lebih aman dan kondusif bagi proses belajar mengajar.
