Kamis lalu (11/6) Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang melangsungkan demontrasi pembuatan handsinitizer kepada Ibu-Ibu PKK di Desa Jambearjo. Demonstrasi ini tepatnya dilaksanakan di Gedung BPU Desa Jambearjo, Kecamatan Tajinan, Kabupaten Malang yang diisi oleh Mahasiswa KKN Tematik Prodi Pendidikan Biologi Kelompok XVII Edisi Covid-19 Universitas Negeri Malang Tahun 2020. Kegiatan ini dihadiri oleh 50 anggota Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Kepala Desa, Ketua PKK, Bidan Desa, Perawat Desa, Sekertaris Desa, dan mahasiswa yang mengikuti KKN Tematik. Kegiatan yang berlangsung dilakukan dengan mematuhi protokol pencegahan Covid-19, yaitu penyediaan tempat cuci tangan, pemakaian masker, serta pengaturan jarak tempat duduk sesuai ketentuan yang berlaku.
Demonstrasi Pembuatan Handsanitizer ini dirasa penting dilaksanakan dengan maksud bisa memberikan pengetahuan baru kepada Ibu-Ibu PKK yang nantinya diharapkan bisa praktek membuat sendiri di rumah untuk digunakan anggota keluarga masing-masing. Peran seorang ibu dalam keluarga yaitu sebagai pemerhati keluarganya jadi penting adanya seorang Ibu memiliki pemahaman serta usaha untuk senantiasa menjaga keluarga terhindar dari covid-19. Handsanitizer memiliki fungsi yang penting dalam pencegahan penularan virus karena bisa menghancurkan kapsul protein dari virus sehingga virus tidak dapat menginfeksi tubuh kita. Penghancur kapsul protein virus yang terdapat di dalam handsanitizer dibuat menggunakan beberapa bahan yang dijelaskan pada kegiatan demonstrasi.
Handsanitizer yang dibuat ada dua macam yaitu handsanitizer alami dan handsanitizer dengan tambahan bahan kimia. Pelaksanaan demonstrasi dilakukan dengan  mendemonstrasikan terlebih dahulu cara pembuatan handsanitizer beserta bahan yang dibutuhkan. Bahan yang dibutuhkan juga tidak terlalu sulit dicari dan cukup terjangkau dibeli. Kemudian baru dilakukan demonstrasi pembuatan handsanitizer alami dengan bahan daun sirih, aloe vera,dan parfum. Alasan penggunaan daun sirih dan aloe vera karena keduanya mengandung flavonoid dan saponin yang berguna sebagai antiseptik dan antioksidan yang dapat menghambat infeksi virus covid-19 pada tubuh dengan merusak kapsul protein dari virus tersebut. Untuk parfumnya digunakan sebagai pengharum.
Kemudian bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan handsanitizer dengan tambahan bahan kimia yaitu alkohol 96%, aloe vera, dan parfum. Alkohol berperan sebagai antiseptik yang gunanya untuk menghancurkan kapsul protein virus, aloe vera digunakan untuk melembabkan kulit agar tidak cepat kering, kemudian parfum digunakan sebagai pengharum. Ketahanan handsanitizer alami hanya bisa bertahan selama 3-4 hari, sedangkan handsanitizer dengan tambahan bahan kimia mampu bertahan sampai kurang lebih 1 bulan. Untuk penggunaan handsanitizer baik dari bahan alami maupun dengan tambahan bahan kimia dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang dibutuhkan masing-masing.
Antusiasme Ibu-ibu PKK terlihat dari Ibu-Ibu yang menyimak dan tidak sedikit mencatat hal-hal penting dari penyampaian demontrasi, selain itu respon antusias juga ditunjukkan dari banyaknya peserta yang mau untuk mencoba hasil handsanitizer yang telah dibuat dengan maju ke depan podium untuk disemprotkan pada tangan masing-masing pencoba. Selain itu mahasiswa juga menawarkan bagi ibu-ibu PKK apakah ada yang bersedia mencoba membuat handsanitizer sendiri? Respon Ibu-ibu PKK diam mungkin masih sedikit canggung. Akhirnya mahasiswa mempersilahkan Ibu-ibu yang telah membawa botol kosong dari rumah untuk maju ke depan mengambil handsanitizer. Disamping itu bagi Ibu-ibu yang ingin mencoba membuat sendiri dipersilahkan untuk mencoba sendiri dan dibantu dengan arahan dari mahasiswa KKN tematik.
Penulis: Vindy Arisqa
Fotografer: Mohammad Sukarno Putra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H