Malang (09/10/2022) -- Tim Pengabdian UM telah melakukan survei kebutuhan lokasi di Desa Banjarejo dengan didampingi  Bapak Suko Mulyono selaku Kepala Desa Banjarejo. Keadaan lahan hijau di Kawasan pertanian Desa banjarejo sendiri masih cukup luas. Maka dari itu perlu adanya spot wisata edukasi agar dapat memberi wawasan para wisatawan maupun warga lokal serta sebagai gambaran rencana implementasi pemanfaatan sumber daya air agar optimal.
Desa Banjarejo banyak memiliki potensi sumber daya air yang belum maksimal dalam pemanfaatannya. Berdasarkan hasil survei kebutuhan yang dilakukan Tim Pengabdian UM mendapatkan informasi dari Kepala Desa Bapak Suko Mulyono bahwa "pemanfaatan sumber air dan cara penyaluran air tepat guna sebagai spot edukasi hingga saat ini belum ada gamabaran atau rencana cara mengolah spot wisata edukasi sumber air yang disalurkan melalui ssaluran drainase dan irigasi". Ujar beliau. Maka dari itu Tim Pengabdian UM memiliki inovasi yaitu SEDAER (Simulasi Sistem Drainase dan Irigasi) sebagai spot wisata edukasi di Desa Banjarejo.
Alat Simulasi Sistem Drainase dan Irigasi ini menjadi salah satu inovasi sebagai gambaran dalam rencana implementasi khususnya dalam pengelolaan sumber daya air Desa Banjarejo.
SEDAER secara teknis menggunakan turbin penggerak yang digerakkan oleh air yang dimana hasil energi dikonversi ke energi listrik dengan menggunakan baterai. Apabila energi sudah dikonversi maka lampu-lampu jalan dapat menyala.
SEDAER atau Simulasi Sistem Drainase dan Irigasi ini yaitu salah satu inovasi Desa Banjarejo yang harus di dukung dan dikembangkan sebagai spot wisata edukasi. Maka dari itu untuk membantu dalam upaya mengembangkan potensi tersebut Tim Pengabdian Universitas Negeri Malang mencoba memberikan sebuah gambaran berupa alat SEDAER. Dari kegiatan ini diharapkan agar dapat memberikan manfaat yang baik bagi banyak pihak khususnya pada para warga Desa Banjarejo sendiri.
