Desa Cerme Lor, 3 Juli 2024-Mahasiswa yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Gresik telah berhasil melakukan koordinasi yang baik dengan Karang Taruna Desa Cerme Lor untuk mendukung pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Desa Cerme Lor dikenal memiliki potensi UMKM yang beragam, seperti pengrajin keset, pembatik, produsen jamu tradisional, penyanyi lokal, dukun, dan tukang pijat.
Namun demikian, dari 5 UMKM pengrajin keset yang ada, baru 2 UMKM yang berhasil berkembang dengan baik. Hal ini disebabkan oleh kualitas produksi yang belum memenuhi standar kontrol mutu (quality control). Sebanyak 3 UMKM lainnya mengalami kendala karena jahitan produk kurang rapi, sehingga belum bisa lolos dalam uji kualitas yang ditetapkan.
Salah satu masalah utama yang dihadapi UMKM di desa ini adalah keterbatasan modal. Meskipun ada upaya pembiayaan baik dari sumber pribadi maupun pemerintah, dana yang tersedia masih belum memadai untuk mendukung perkembangan UMKM secara signifikan.
Menurut perwakilan Karang Taruna, pendekatan yang dibutuhkan saat ini adalah penyuluhan yang lebih intensif terhadap para pengrajin UMKM. Mayoritas pengrajin UMKM di desa ini berusia lanjut, sehingga mereka mengalami kendala dalam menguasai operasional digital dan memahami tren pasar saat ini. Beberapa UMKM bahkan dioperasikan oleh generasi penerusnya, namun masih terdapat kesenjangan dalam pengelolaan dan pemasaran produk yang optimal.
Mahasiswa KKN dari Universitas Gresik berperan aktif dalam memberikan bimbingan dan pendampingan kepada UMKM, dengan harapan dapat meningkatkan kapasitas operasional dan pemasaran mereka. Melalui kerjasama antara mahasiswa, Karang Taruna, dan komunitas UMKM lokal, diharapkan dapat terwujud kemajuan yang signifikan dalam pengembangan ekonomi desa Cerme Lor melalui sektor UMKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H