Selama 2 minggu mengajar,selain metode mengajarnya fokus pada materi mata pelajaran sebagaimana biasanya, kali ini diselingi dengan metode eksperimen,mahasiswa kkm hanya mengambil waktu dua jam pelajaran untuk setiap kelas dalam pelaksanaanya.
Tema eksperimen yang diambil adalah pentingnya mencuci tangan hingga bersih,pembuatan es krim dan gunung meletus. Setiap kelas terdiri dari 2-3 mahasiswa yang bertugas menyampaikan pembelajaran.Hasil yang dicapai dengan metode ini yakni meningkatnya kemampuan pemahaman siswa melalui pembelajaran dengan pengalaman langsung
Dalam melaksanakan tugasnya,mahasiswa KKM 57 berusaha mengikuti skema pembelajaran yang sudah diatur, sebab hal tersebut sudah sangat efektif,begitu pula dengan pihak sekolah yang tidak memberikan batasan bagi mahasaiswa kkm apabila ingin menambahkainovasi-inovasi terkait model pembelajaran serta perbaikan-perbaikan kendala yang ditemukan di sekolah.Kehadiran mahasiswa KKM 57 dapat dinilai membantu oleh pihak sekolah.
Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa program kerja asistensi mengajar ini terbilang sukses dilaksanakan,bahkan saat penutupan kuliah kerja mahasiswa KKM 57 di sekolah,warga sekolah seakan belum rela untuk berpisah. Akhirnya  ketika penutupan,suasana haru dan mendung turut menyelimuti,walaupun begitu harapannya semoga para mahasiswa KKM 57 UIN dimudahkan dalam meraih cita-citanya serta senantiasa bisa menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan negara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H