Salah satu peluang usaha yang paling tren di Kelurahan Beru adalah menjadi seorang pedagang. Nah, oleh karena itu persaingan antara pedagang semakin ketat. Padahal bila dipikir lagi peluang usaha yang menghasilkan uang bukan hanya menjadi seorang pedagang, melainkan masih banyak peluang usaha yang lainnya.Â
Tak kurang-kurang dalam menanggapi keadaan yang ada,  mahasiswa KKN di Kelurahan Beru mengenalkan salah satu  peluang usaha yang belum ada di desa tersebut, yang dikemas melalui pelatihan batik tulis. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan inovasi peluang usaha bagi masyarakat sekitar agar menjadi peluang usaha yang menjanjikan.
Rabu, Â 20 juni 2019 Â Ibu-ibu PKK kelurahan Beru kedatangan mahasiswa kkn pulang kampung dari Universitas Negeri Malang. Salah satu program yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Beru ini adalah pelatihan batik tulis bersama Ibu-ibu PKK di kelurahan Beru. Pelatihan batik yang diusung kali ini adalah pelatihan batik tulis dengan teknik pewarnaan "Remasol".
Pelatihan batik tulis di Kelurahan Beru dibantu oleh pemateri yang bernama Ibu Minarsih dan Ibu Fatimatuz Zahro. Yang mana keduanya sudah benar-benar memiliki pengalaman yang sudah matang dalam dunia  batik tulis. Hal ini, juga dapat meyakinkan Ibu-ibu PKK bahwasannya membatik merupakan sebuah usaha yang harus ditekuni.
Teknik batik tulis terbilang cukup rumit dikarenakan membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam proses pembuatannya. Batik tulis terbagi menjadi tiga tahap dalam pembuatannya. Tahap pertama merupakan tahap menggambar pola dalam selembar kain putih. Kain kedua merupakan proses mencanting kain sesuai pola dengan menggunakan malam. Yang ketiga tahap pewarnaan dalam prosea ini menggunakan warna "Remasol". Dalam tahap pewarnaan ini yang menjadi pembeda antara batim tulis dengan batik printing dan batik cap.
Program kerja pelatihan batik ini berupaya untuk memberikan inovasi peluang usaha bagi masyarakat sekitar Kelurahan Beru. Meskipuan prosesnya rumit, tetapi batik tulis memiliki nilai jual yang sepadan dan lebih tinggi dibandingkan batik Cap dan batik Printing. Hal ini pula yang diharapkan dapat menginspirasi masyarakat di Kelurahan Beru untik menggiatkan membatik, serta diharapkan pula dengan adanya pelatihan batik ini dapat mengembangkan jiwa kewirausahaan guna mendukung segala aspek kehidupan yang berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H