Pemalang, 6 Februari 2024 - Desa Beluk terkenal sebagai sentra penghasil buah nanas di Kec. Beluk, Kab. Pemalang, Jawa Tengah. Budidaya nanas di Desa Beluk berkembang pesat dimana hasil panennya sebagian besar dijual, namun sebagian juga dikonsumsi pribadi oleh masyarakatnya. Setiap hari banyak dijumpai masyarakat yang mengkonsumsi nanas dimana saat mengupas nanas tersebut kulit nanas terbuang secara percuma hingga pada akhirnya menjadi limbah yang jumlahnya terbilang cukup banyak. Mahasiswa Agroekoteknologi KKN TIM I Universitas Diponegoro, Nabila Faiha Yasmin, melihat sebuah peluang sebagai solusi dari permasalahan limbah kulit nanas yaitu "Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan Pemanfaatan Limbah Kulit Nanas".
Pupuk organik cair (POC) yang dibuat sangat bagus untuk pertumbuhan tanaman karena memiliki kandungan unsur hara seperti nitrogen yang tinggi, kalsium, fosfor, magnesium, kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, protein, gula reduksi, dan vitamim B5, mengandung berbagai macam hormon yang diperlukan dalam pertumbuhan tanaman, serta menjadi sumber bagi berbagai macam mikroorganisme baik.
Kegiatan selanjutnya yaitu menjelaskan dan mendemonstrasikan proses pembuatan pupuk organik cair. Bahan yang diperlukan dalam pembuatan POC limbah kulit nanas diantaranya yaitu limbah kulit nanas, air cucian beras, EM4, dan molase (sumber energi dan penyubur bagi bakteri dalam pembuatan POC). Molase yang digunakan terbuat dari bahan yang sederhana yaitu gula merah, gula pasir, dan air sehingga mudah untuk dipraktikkan oleh ibu-ibu. Semua bahan yang sudah dipersiapkan dimasukkan dalam blender hingga tercampur rata, kemudian dituang kedalam botol dan didiamkan (fermentasi) selama 7-10 hari. Ibu-ibu yang ikut dalam proses pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit nanas berpatisipasi aktif serta tertarik dengan kegiatan tersebut.
Penulis : Nabila Faiha Yasmin