Mohon tunggu...
KKN Kelurahan Bugul Kidul
KKN Kelurahan Bugul Kidul Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas PGRI Wiranegara Kota Pasuruan

Kami adalah Tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) 2024 dari Universitas PGRI Wiranegara yang diterjunkan di Kelurahan Bugul Kidul Kota Pasuruan selama 1 Bulan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN UNIWARA Praktik Budidaya Magot di Kelurahan Bugul Kidul: Sosialisasi Efektif atasi Sampah Rumah Tangga

29 Agustus 2024   13:28 Diperbarui: 29 Agustus 2024   13:30 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tanggal 16 Agustus 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas PGRI Wiranegara (UNIWARA) melaksanakan praktik budidaya maggot dan lele di RW 06, Kelurahan Bugul Kidul, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pengurangan sampah rumah tangga yang semakin mendesak untuk diatasi.

Menurut riset yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) pada tahun 2019, 62% dari total timbulan sampah di Indonesia berasal dari sampah rumah tangga, dengan sebagian besar berupa sisa makanan. Permasalahan ini juga dialami oleh warga Kelurahan Bugul Kidul, terutama dengan maraknya usaha katering di wilayah tersebut yang menghasilkan banyak limbah makanan. Limbah ini menumpuk dan menimbulkan bau tidak sedap, yang kemudian mencemari lingkungan.

Kunjungan magot RW 06 (dokpri)
Kunjungan magot RW 06 (dokpri)


Untuk mengatasi masalah ini, warga setempat bersama mahasiswa KKN UNIWARA memanfaatkan sisa makanan tersebut sebagai pakan untuk budidaya maggot di RW 06. Maggot, atau larva lalat Black Soldier Fly, dikenal sebagai solusi efektif untuk mengurangi sampah organik karena kemampuannya mengonsumsi sampah dengan cepat.

a. Tahapan Budidaya Maggot untuk Pengurangan Sampah

Kunjungan magot RW 06 (dokpri)
Kunjungan magot RW 06 (dokpri)

Proses budidaya maggot dimulai dengan pengumpulan sampah sisa makanan dari rumah-rumah warga dan warung-warung di sekitar RW 06. Sampah ini kemudian diberikan kepada larva maggot yang ditempatkan di dalam biopond. Dalam waktu tiga hari, larva maggot dapat mengonsumsi seluruh sisa makanan tersebut.

Larva yang telah dewasa kemudian akan berpasangan dan bertelur di dalam biopond. Larva yang tidak berpasangan akan berubah menjadi kepompong, yang kemudian akan berkembang menjadi lalat dewasa. Lalat-lalat ini akan memulai siklus hidup baru, sementara maggot yang mati dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.

Selain itu, hasil dari budidaya maggot tidak hanya berupa larva. Kotoran maggot juga dapat diolah menjadi pupuk organik yang sangat bermanfaat bagi kesuburan tanaman. Proses pengolahan pupuk ini cukup sederhana, yaitu dengan merendam kotoran maggot selama beberapa hari, kemudian menyaringnya. Cairan yang dihasilkan kemudian diaplikasikan pada tanaman sebagai pupuk.

b. Manfaat dan potemsi ekonomi budidaya magot

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun