MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang menggagas cipta batik khas Desa Belung.
Menampilkan motif berbagai macam sayur mayur, TimDinahkodai oleh Ibu Lurah Desa Belung, dua motif batik ini berhasil diciptakan. Dalam prosesnya penciptaan batik tersebut berawal dari hobi pribadi Ibu Lurah Anneta Triana Febriyanti dalam berkreasi kerajinan seperti produk hasil jahit dan produk batik, sehingga akhirnya tercetuslah ide untuk penciptaan batik dengan muatan motif sayur mayur seperti Kubis, Cabai, dan Tomat.Â
Dengan berbagai proses observasi bentuk dasar dari motif yang akan diangkat, maka berhasil diwujudkan dalam bentuk nyata batik print dengan dua motif dasar yang akan dipublikasikan secara meluas pada program Mini Festival Kampung Gerit sebagai program penutup kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tim MBKM yang mengabdi di Desa Belung ini nantinya.
Pengembangan motif yang dimaksud sendiri dilakukan oleh Yusuf Nasrullah sebagai salah satu Mahasiswa Program Studi Pendidikan Seni Rupa. Berbagai rencana model sempat diajukan, dengan pola yang berbeda-beda disengaja demi memberi kesan yang berbeda.
Hal ini disesuaikan dengan tujuan utama dari penciptaan motif batik ini sendiri yaitu hasil jadinya kelak akan menjadi awal mula seragam khusus Pemerintahan Desa Belung.
Secara spesifik setelah diajukannya beberapa pola tersebut, terpilihlah dua pola yang masing-masing mewakili pola khusus untuk pria dan pola khusus untuk wanita.Â
Sebelumnya, Ibu Wiwik Wahyuni selaku Dosen Pembimbing Lapangan pun turut memberi masukan terhadap motif batik dengan pola terpilih yaitu penempatan stilasi dari produk gerit dan jagung sebagai ciri khas unik Desa Belung yang dalam hal ini menjadi ikon utama desa sebagai calon Desa Wisata hasil binaan Universitas Negeri Malang.Â
Oleh karena itu sebelum pada akhirnya tercetak secara nyata, dilakukan perevisian dan penempatan ulang pola sehingga menghasilkan motif yang benar-benar autentik dan memuat unsur yang orang akan kenal sebagai ikon pembeda Desa Belung dari desa lain di Kecamatan Poncokusumo, bahkan dari seluruh desa di Malang Raya.
Cita-cita besar yang kemudian didukung penuh ini kini menghasilkan produk yang sementara menjadi model awal dari karya batik tulis yang secara harfiah akan dicanting dan dilakukan proses pewarnaan di atas kain oleh tim MBKM berikutnya.Â