Pelaksanaan pelatihan Media Gambar sebagai sarana Stress Relief di masyarakat Indonesia masih tergolong jarang di jumpai, terutama bagi remaja yang masih berstatus pelajar.
Media gambar yang dimaksud merupakan terapan dari terapi seni pada alternatif pengobatan kesehatan jiwa di dunia. Terapi tersebut sendiri merupakan teknik psikoterapi dengan proses kreatif untuk meningkatkan kualitas kesehatan jiwa seseorang. Biasanya digunakan untuk mengalihkan ketidakstabilan mental kepada sesuatu yang lebih bermanfaat atau mengikat emosi ke arah yang lebih kreatif.
Praktik yang diangkat dari pentingnya memperhatikan kesehatan jiwa seseorang ini berjalan penuh antusias. Dilaksanakan di MTS Al-Ittihad Desa Belung (16/03/2022) dengan sasaran siswa yang akan lulus dan meninggalkan sekolah, kegiatan ini menghasilkan luaran opsi alternatif bagi remaja dalam mengendalikan emosinya. Hal ini didasari oleh hasil penelitian dari National Survey on Drug Use and Health di mana 13,2% dari 200 ribu lebih remaja di dunia yang mengalami gejala depresi berat.
Pelatihan ini pada dasarnya dilakukan oleh Tim KKN MBKM Desa Belung sebagai runtutan dari program kerja yang telah direncanakan untuk membantu membangun desa dari berbagai aspek termasuk aspek Sumber Daya Manusia. Dipimpin oleh Yusuf Nasrullah, mahasiswa Universitas Negeri Malang program studi Pendidikan Seni Rupa diharapkan mampu mengubah pola pikir siswa-siswi sasaran pelatihan menjadi lebih waspada terhadap ancaman-ancaman penyakit baik psikis maupun fisik sebagai akibat dari membiasakan stress yang berkepanjangan.
Dalam pelaksanaan kegiatannya, disampaikan beberapa materi mengenai pengertian, ancaman, manfaat, dan fakta-fakta mengenai stress serta dampak-dampaknya. Hal ini kemudian dilanjutkan dengan siswa-siswi menggambarkan keluhan dan kebahagiaannya di dua bagian kertas yang telah dilipat sebelumnya. Dalam percobaan ini siswa-siswi juga diarahkan menggunakan teori psikologi warna, di mana warna memiliki arti masing-masing untuk mendukung pesan yang akan disampaikan oleh mereka dalam goresan yang mereka gambarkan. Setelah kedua bagian kertas telah terisi, dibuka peluang bagi dua perwakilan dalam masing-masing kelas untuk menceritakan apa yang terjadi pada gambar yang sebelumnya telah mereka buat. Kelas diakhiri dengan keduanya menerima hadiah terhadap keberanian berkeluh kesah mereka di depan kelas.
Keseruan melakukan percobaan stress relief dalam hal ini dengan mencoret-coret atau menggambar di atas kertas kali ini sukses diterima dan memungkinkan untuk diterapkan dalam jangka panjang. Beberapa dari sasaran bahkan menangis akibat terpicu emosinya. Oleh karenanya, selain harapan bagi sumber daya manusia yang disasar, Tim KKN UM MD juga berharap untuk pendidikan di Indonesia agar lebih memperhatikan kesehatan jiwa pelajarnya mengingat angka kasus yang tinggi dan tidak dapat dihindari.
- Aqielah. Yusuf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H