Mohon tunggu...
BBK 4 UNAIR DUYUNG TRAWAS
BBK 4 UNAIR DUYUNG TRAWAS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa KKN BBK 4 UNAIR

Mahasiswa KKN BBK 4 UNAIR, Desa Duyung, Kecamatan Trawas

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Demo Masak oleh Mahasiswa KKN BBK 4 Universitas Airlangga: Kreasi Daun Kelor untuk Mengatasi Masalah Stunting di Desa Duyung, Kecamatan Trawas.

22 Juli 2024   07:30 Diperbarui: 22 Juli 2024   07:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Jumat (12/07/24), mahasiswa KKN BBK 4 Universitas Airlangga mengadakan kegiatan demo masak yang dihadiri oleh ibu-ibu kader posyandu di Balai Desa Duyung, Kecamatan Trawas. Acara ini merupakan bagian dari program KKN dalam rangka untuk mengatasi masalah stunting di desa tersebut. Kegiatan ini difokuskan pada pembuatan puding daun kelor sebagai inovasi pangan bergizi yang diharapkan dapat membantu meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak.

 Stunting merupakan permasalahan gizi yang cukup serius dan masih banyak dijumpai di berbagai negara berkembang terutama di Indonesia. Stunting memiliki dampak negatif pada perkembangan fisik dan kognitif anak. Salah satu cara untuk mengatasi masalah ini adalah dengan meningkatkan asupan gizi melalui inovasi makanan yang bergizi. Daun kelor menjadi pilihan yang menarik untuk dijadikan bahan dasar makanan bergizi. Dalam artikel ini, kita akan membahas kreasi daun kelor menjadi puding yang dapat membantu mencegah stunting.

 Daun kelor dikenal sebagai superfood karena kandungan nutrisinya yang sangat tinggi. Daun kelor kaya akan vitamin A, vitamin C, kalsium, protein, zat besi dan berbagai antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh Semua nutrisi ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. 

Mengkonsumsi daun kelor secara rutin dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi anak dan mencegah stunting. Puding daun kelor dipilih sebagai inovasi karena bentuknya yang menarik dan disukai anak-anak, sehingga diharapkan dapat meningkatkan konsumsi daun kelor secara tidak langsung.

 Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN berharap masyarakat Desa Duyung dapat memanfaatkan daun kelor yang mudah didapat di sekitar lingkungan mereka sebagai sumber nutrisi tambahan. Puding daun kelor tidak hanya menawarkan variasi makanan yang lezat, tetapi juga kaya akan nutrisi yang dapat membantu mengatasi masalah stunting. 

Resep ini mudah dibuat dan dapat menjadi pilihan camilan sehat yang disukai anak-anak. Dengan memanfaatkan potensi nutrisi dari daun kelor, kita dapat berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas.

 Acara ini mendapat respon positif dari warga Desa Duyung. Mereka antusias mengikuti demo masak dan mencoba membuat puding daun kelor sendiri di rumah. Mahasiswa KKN juga memberikan beberapa tips tentang pentingnya pola makan sehat dan bagaimana mengintegrasikan daun kelor dalam berbagai resep makanan sehari-hari. Dengan adanya inovasi seperti ini, diharapkan upaya pencegahan stunting di Desa Duyung dapat lebih efektif dan berdampak positif bagi kesehatan anak-anak dan masyarakat secara keseluruhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun