Selasa, 10 Januari 2023, Sedati Sidoarjo -- Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Kementerian Kesehatan, prevalensi stunting Balita Indonesia mencapai 24,4% pada 2021. Artinya, hampir 1 dari 4 Balita mengalami stunting. Dengan demikian prevalensi stunting Indonesia termasuk dalam kelompok sedang menurut standar World Health Organizations (WHO). Prevalensi stunting Balita di Indonesia terus menunjukkan tren turun. Pada 2018, prevalensi Balita stunting masih sebesar 30,8%. Kemudian, turun menjadi 27,7 pada 2019 dan terus turun menjadi 24,4% pada SSGI 2024. Pemerintah bahkan menargetkan turun menjadi 14% hingga akhir 2024.
Demi mendukung penurunan angka stunting balita khususnya di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Mahasiswa KKN 2022 Universitas PGRI Adi Buana Surabaya Mengadakan Penyuluhan tentang stunting yang bertema "Upaya Pencegahan Stunting pada Anak Balita dengan Pemnafaatan Potensi Bahan Pangan Lokal Guna Pemunuhan Gizi" dengan mendatang pemateri dari Bidan Klinik Purnama Medika  Ibu Riska Puspita Arini,A.Md.Keb. Yang dihadiri oleh 35 orang Ibu-ibu Desa Banjar Kemuning.
"Pencegahan awal dari stunting bukan hanya dari anak namun asupan nutrisi pada saat Trisemester 1-3 awal kehamilan. Dengan memperhatikan potensi di Desa Banjar Kemuning yang banyak budidaya ikan, yang mana ikan sendiri banyak manfaatnya", Â Ujar Ibu Riska Puspita Arini,A.Md.Keb
Selain asupan nutrisi pada saat kehamilan pola asuh orang tua juga berperan penting dalam mencegah stunting. Oleh karena itu, perlu digencarkan penyuluhan kepada masyarakat mengenai bahaya stunting dan cara pencegahannya. Sehingga kelak ketika sudah menjadi orang tua diharapkan masyarakat dapat berperan dalam mencegah stunting sejak dini. Sehingga, prevelensi stunting di Indonesia tidak berada di angka mengkhawatirkan lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H