Bandungrejo, Magelang (25/2), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM I 2024 Universitas Diponegoro melaksanakan program kerja "pengenalan minuman penghangat badan ala Jepang (ginger ale)". Program kerja ini dilaksanakan oleh Muhammad Qois Zamhariry, Mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Jepang, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro. Minuman ginger ale dibagikan kepada warga setelah mereka usai melakukan yasinan rutin. Kegiatan ini bertempat di salah satu rumah warga, di lingkungan RT 02 RW 10 Kelurahan Bandungrejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang.
Pengenalan minuman penghangat badan ini dipilih karena Dusun Bandungrejo memiliki suhu yang dingin. Cuaca yang kurang bersahabat juga menjadi salah satu alasan program kerja ini digelar, yakni untuk menjaga imunitas tubuh di musim hujan. Sebenarnya, di Kelurahan Bandungrejo telah memiliki minuman khas yang selalu disajikan ketika yasinan rutin di rumah warga yaitu minuman terasan. Terasan adalah daun teh hijau segar yang direbus menggunakan air hujan dan tidak disajikan dengan gula, uniknya minuman ini disajikan dengan garam sebagai campurannya. Menurut Diki, kepala Dusun Bandungrejo, mengatakan, "Kebiasaan ini sudah lama dilakukan oleh warga setempat, alasan menggunakan air hujan untuk dikonsumsi adalah karena air hujan dapat membuat teh menjadi berwarna hijau. Sedangkan jika menggunakan selain air hujan, warna teh akan dengan cepat berubah menjadi kemerahan, bukan hijau". Ia pun menuturkan bahwa air hujan yang dikonsumsi harus direbus 2 kali sebelum disajikan dalam bentuk teh.
Tim KKN melakukan inovasi minuman terasan dengan menambahkan beberapa bahan yang mudah ditemukan yakni jahe dan lemon/jeruk nipis. Dengan adanya kebiasaan  mengonsumsi terasan yang hangat, menambahkan jahe, lemon/jeruk nipis pada minuman akan membuat badan menjadi lebih hangat dan segar. Selain itu, ternyata sangat banyak manfaat dari minuman ini. Dilansir dari JPNN.com, campuran teh jahe dengan jeruk nipis dapat meringankan  batuk dan pilek, dapat meringankan rasa mual dan muntah, dapat digunakan sebagai salah satu minuman pendukung diet, dan juga meningkatkan sirkulasi darah. Cara membuatnya pun mudah, cukup seduh terasan/teh hijau, kemudian tambahkan jahe yang sudah dicuci bersih dan digeprek, lalu tambahkan lemon/jeruk nipis sebagai penambah rasa, bila ada tambahkan madu agar rasa lebih nikmat. Minuman ini dapat dikonsumsi setiap hari sebagai penghangat tubuh.
Program kerja ini mendapatkan respon baik dari warga setempat. Menurut Mas Sutik selaku tuan rumah acara yasisan rutin, Ginger ale dapat menjadi pilihan minuman yang sangat cocok dinikmati ketika sedang hujan. "Wah minuman ini cocok ditambahi jahe dan diminum waktu hujan seperti ini, mas," ungkapnya dengan antusias. Acara yasinan rutin itu pun ditutup dengan menikmati ginger ale bersama-sama. Mahasiswa KKN berharap agar program kerja ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, mengingat manfaat nya yang cukup banyak untuk menambah kekebalan tubuh. Dengan dijalankannya program ini, Zam berharap agar warga dapat hidup lebih sehat dan tetap fit ketika cuaca ekstrem melanda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H