Mohon tunggu...
Akbar Humam Wahyudi
Akbar Humam Wahyudi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Brawijaya

Topik mengenai pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tingkatkan Kesadaran Pertanian Organik: Inovasi Pestisida Alami Bawang Putih dan Daun Sirih oleh Mahasiswa KKN FP UB Desa Argosuko

30 Juli 2024   10:13 Diperbarui: 30 Juli 2024   13:51 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Dewasa ini, banyak sektor pertanian yang sangat bergantung dengan bahan kimia, baik pupuk hingga pestisida, sehingga hal ini menimbulkan dampak yang berbahaya bagi lingkungan, maupun bagi kesehatan manusia. bahaya bahan kimia yang digunakan bagi lingkungan yaitu akan merusak keseimbangan ekosistem yang ada, sehingga akan merusak kondisi alami lingkungan sekitar lahan pertanian. Tidak hanya bagi lingkungan namun bagi manusia, residu - residu bahan kimia yang diaplikasikan akan merusak kesehatan, dimana produk - produk pertanian yang mengandung residu kimia akan membahayakan kesehatan konsumen pertanian. Dalam menanggulangi hal ini perlu adanya kesadaran dari pertanian yang sangat bergantung kepada bahan - bahan kimia menuju pertanian organik yang memanfaatkan bahan - bahan alami yang ramah lingkungan.

Upaya Meningkatkan kesadaran pertanian organik ini salah satunya diupayakan oleh mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya di Desa Argosuko, salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan berinovasi dalam sektor pertanian dengan melakukan pembuatan dan sosialisasi pestisida organik berbahan dasar bawang putih dan daun sirih dengan tambahan agen hayati jamur Beauveria bassiana. Pestisida organik ini dibuat dengan tujuan untuk mendukung pertanian organik di Desa Argosuko selain itu dalam pembuatan pestisida ini untuk mendukung pertanian yang ada di desa dengan komoditas utama berupa belimbing dan jambu. Pembuatan pestisida organik ini ditargetkan kepada para petani - petani di Desa Argosuko, yang mana dalam pelaksanaannya berada di dusun Wangkal Kidul bertempat di saung Kelompok tani Argomulyo 3.

Pemilihan bahan organik berupa bawang putih dan daun sirih ini dikarenakan bawang putih dan daun sirih memiliki kandungan - kandungan yang dapat mengendalikan hama yang menyerang komoditas unggulan di Desa Argosuko. Tambahan agen hayati berupa jamur Beauveria bassiana sehingga akan meningkatkan efektivitas dari pestisida pada hama yang menyerang. Inovasi ini diharapkan dapat bermanfaat pada petani di Desa Argosuko, sehingga pertanian di Desa Argosuko dapat menjadi pertanian organik yang berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun