Mohon tunggu...
Indra setiawan
Indra setiawan Mohon Tunggu... Ahli Gizi - ingin menjadi anggota avangers

marilah memulai untuk mengubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Money

KKN Unnes Memanfaatkan Potensi Desa dengan Meluncurkan Produk Kerupuk Loading dan Pie Siding

11 November 2019   08:00 Diperbarui: 11 November 2019   08:03 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabupaten Pemalang -- Jumat (08/10/2019) telah terlaksana program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa KKN UNNES Lokasi Tahap II yaitu "pembuatan kerupuk LOADING (Loyang Ampelgading) dan Pie SIDING (Pie Singkong Ampelgading) sebagai optimalisasi potensi sumber daya alam Desa Ampelgading. Kegiatan dilaksanakan di Desa Ampelgading tepatnya di Balai Desa Ampelgading. Terdapat 50 warga yang berpartisipasi pada kegiatan tersebut, diantaranya; ibu-ibu PKK, pegawai Balai Desa dan melibatkan pemuda-pemudi Desa Ampelgading.

Kegiatan diawali dengan pembukaan yang dibuka oleh Kepala Desa Ampelgading, dilanjutkan dengan pemaparan materi pembuatan Kerupuk LOADING oleh Himmatul Aliyah dari Program Studi Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Unnes. Proses pembuatan kerupuk LOADING sangat mudah dan bahan-bahannya juga mudah didapatkan. Kerupuk LOADING memanfaatkan nasi sisa yang diberi bumbu, dikeringkan kemudian dimasukkan ke dalam pouch, diberi label dan siap dipasarkan. Hal yang menjadi pembeda kerupuk LOADING dengan kerupuk Loyang lainnya adalah bentuk kerupuknya yang lebih kecil (bite size), terdapat varian rasa dan packaging yang menarik.

Materi kedua yaitu pemaparan pembuatan Pie SIDING oleh Anggista Giga Sari dari Fakultas Ilmu Keolahragaan. Pie SIDING dikreasikan oleh Mahasiswa KKN UNNES karena melihat potensi singkong yang ada di Desa Ampelgading melimpah. Berawal saat bertamu di dalam rumah-rumah warga, acapkali diberikan suguhan singkong rebusan. Hal tersebut menggugah Mahasiswa KKN berpikir kritis untuk mengolah singkong menjadi barang yang berharga dan dijadikan sebagai aset perekonomian masyarakat yang kreatif dan mandiri.

Singkong dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan pie. Singkong yang telah direbus, kemudian dihaluskan dan dicampur dengan adonan tepung kulit pie. Adonan kulit pie dikeringkan, lalu diberi toping sesuai selera, seperti coklat yang sudah dilelehkan, rebusan singkong yang sudah halus dan diberi susu di atasnya, dan dapat diberi jelly sebagai toping kue pie. Melihat pemaparan yang telah disampaikan, masyarakat menjadi tertarik untuk mempraktekkan pembuatan pie siding di rumah masing-masing. Masyarakat menjadi aktif bertanya setelah mengetahui pembuatan pie siding yang sangat mudah dan bahan-bahan yang dibutuhkan dapat ditemukan di sekitar pekarangan masyarakat.

Materi yang disampaikan tidak mengenai cara pembuatan kerupuk Loading dan Pie Siding saja, melainkan mahasiswa KKN menyampaikan pemanfaatan ke dua produk tersebut menjadi produk khas Desa Ampelgading, karena selama ini belum terdapat sesuatu yang melekat terkait Desa Ampelgading. Produk kerupuk Loading dan Pie Siding dapat dipasarkan secara offline dan online guna menarik konsumen untuk membelinya dan Desa Ampelgading akan semakin dikenal di masyarakat luas dengan adanya kedua produk tersebut. Keuntungan yang dapat diperoleh oleh masyarakat bisa mencapai 70% dari modal 30%. Produk Loading dan Pie Siding yang dikreasikan oleh Mahasiswa KKN bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Desa Ampelgading. Harapannya yaitu masyarakat memiliki usaha sampingan untuk mewujudkan masyarakat yang mandiri dalam segi perekonomiannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun