Magelang melalui program Penanganan ATS (Anak Tidak Sekolah) berupa sosialisasi pengenalan SKB (Sanggar Kegiatan Belajar). Dalam acara tersebut, menghadirkan Kepala Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Magelang sebagai narasumber. Acara dilanjutkan dengan pembentukan Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) yang beranggotakan perangkat desa, perwakilan sekolah-sekolah, hingga tokoh masyarakat setempat. Program tersebut dilakukan untuk merangkul anak putus sekolah dan menjamin keberlanjutan program penuntasan pendidikan. (25/7/2024)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Untidar Kelompok 68 melakukan pengabdian di Dusun Salakan, Desa Wonogiri, Kecamatan Kajoran, KabupatenKegiatan sosialisasi tersebut dilaksanakan pada Kamis, 25 Juli 2024 di Balai Desa Wonogiri berkolaborasi dengan SKB Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil observasi lapangan mahasiswa KKN Untidar Kelompok 68 Â ke Pemerintah Desa Wonogiri ditemukan sebanyak 19 anak putus sekolah. Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat tujuh belas anak teridentifikasi ATS, dengan rincian 3 anak tidak bersekolah, 1 anak putus SD/MI, 2 anak tidak melanjutkan ke SLTP/MTs, 9 anak tidak melanjutkan ke SLTA/MA, Â dan 4 anak putus SLTA/MA. Â
"Kasus Anak Tidak Sekolah (ATS) di Desa Wonogiri karena faktor internal tidak mau sekolah, pengaruh lingkungan/teman, perekonomian, dan lainnya," ungkap Pak Anang selaku Kepala Urusan Kesejahteraan Desa Wonogiri dalam wawancara dengan anggota KKN, Senin (15/7/2024).
Acara sosialisasi tersebut dihadiri oleh ATS yang bersangkutan beserta wali, perwakilan sekolah, perangkat desa, serta tokoh masyarakat setempat. Dalam kegiatan tersebut narasumber memberikan edukasi mengenai pentingnya pendidikan bagi usia produktif, selain itu narasumber juga menjabarkan mengenai program pendidikan kesetaraan, kursus dan pelatihan yang merupakan program kerja SKB (sanggar kegiatan belajar) dalam rangka pemerataan pendidikan di Kabupaten Magelang.
Sementara itu, Kepala SKB Kabupaten Magelang, Ibu Endang Srilestari menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyelesaikan permasalahan pendidikan.
"Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari kelompok mahasiswa KKN UNTIDAR ini. Dengan sinergi antara lembaga pendidikan tinggi dan SKB, kami yakin bisa mencapai hasil yang lebih baik dalam mengatasi masalah anak tidak sekolah," Â Ungkap Kepala SKB Kabupaten Magelang, Ibu Endang Srilestari. (25/7/2024)
Ibu Endang Srilestari selaku ketua SKB Kabupaten Magelang menjelaskan mengenai keunggulan dan program yang terdapat dalam SKB itu sendiri, program tersebut meliputi:
- Kegiatan belajar mengajar, yang meliputi pembelajaran berdiferensiasi, pembelajaran berbasis projek dan pembelajaran outing class;
- Keterampilan dan pemberdayaan, seperti pelatihan tata boga, tata busana, tata kecantikan, TIK dan lain-lain; dan
- Penguatan profil pelajar pancarisila
Ibu Endang dalam paparannya juga menjelaskan mengenai kelas rombel yang bisa ditempuh oleh para siswa, seperti paket A, paket B dan paket C. Dari rombel kelas tersebut, SKB Kabupaten Magelang telah meluluskan 100 peserta didik pada tahun ajaran 2023/2024, dan akan membuka kuota sebanyak 180 peserta didik pada tahun 2024/2025.
Penanggungjawab kegiatan PATS dalam sambutannya juga menyatakan "Melalui kegiatan sosialisasi ini diharapkan mampu memberikan akses pendidikan yang lebih luas dan berkualitas kepada anak-anak yang putus sekolah atau belum pernah mengenyam pendidikan formal".
Antusiasme masyarakat dalam kegiatan sosialisasi cukup tinggi terlihat dari masyarakat yang aktif berdiskusi dan mengajukan pertanyaan kepada narasumber. Masyarakat berharap dari sosialisasi tersebut terdapat aksi nyata supaya ATS di Desa Wonogiri dapat melanjutkan pendidikan kesetaraan melalui Sanggar Kegiatan Belajar Kabupaten Magelang.