Mohon tunggu...
M Alfin Fahmi
M Alfin Fahmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Saya adalah komunitas yang bergerak dalam bidang sosial yang mengabdi kepada masyarakat guna menciptakan kebaruan dan berkelanjutan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN 59 Kelompok 84 UIN Gus Dur, Pencegahan Kekerasan Seksual, Pernikahan Dini, dan Gizi Anemia di Desa Sumurjomblangbogo

17 Agustus 2024   07:29 Diperbarui: 17 Agustus 2024   07:42 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mahasiswa KKN 59 Kelompok 84 UIN Gus Dur Melakukan Upaya Pencegahan Kekerasan Seksual, Pernikahan Dini, dan Gizi Anemia di Desa Sumurjomblangbogo

Pekalongan -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 59 kelompok 84 UIN Gus Dur telah melaksanakan program kerja "Sosialisasi Kekerasan Seksual, Pernikahan Dini, dan Gizi Anemia" pada Kegiatan Posyandu Remaja (PosRem) di Desa Sumurjomblangbogo, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Acara ini diadakan pada hari Ahad (28/7/2024) dengan mengundang narasumber Duta Genre Kabupaten Pekalongan, Huwaida Akila.

Acara yang dimulai pada pukul 08.00 WIB ini dihadiri oleh Ibu Bidan Ana, para kader PosRem dan puluhan remaja Desa Sumurjomblangbogo. Kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan remaja yang meliputi pengecekan tekanan darah, berat badan, dan kadar hemoglobin untuk mendeteksi anemia. Pemeriksaan kesehatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan para remaja sebelum mengikuti sosialisasi.

Setelah pemeriksaan kesehatan selesai, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Bidan Ana. Dalam sambutannya, Ibu Bidan Ana menekankan pentingnya pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya kekerasan seksual dan pernikahan dini. Ia juga mengapresiasi kehadiran para remaja yang antusias mengikuti kegiatan ini.

"Saya sangat senang melihat antusiasme kalian dalam mengikuti acara ini. Pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pernikahan dini sangat penting untuk masa depan kalian. Mari kita bersama-sama mencegah kekerasan seksual dan pernikahan dini yang dapat merugikan masa depan kalian," ujar Ibu Bidan Ana.

Selanjutnya, Huwaida Akila, memberikan materi tentang kekerasan seksual, pernikahan dini, dan gizi anemia. Namun, kali ini pemaparan materi dilakukan dengan cara yang menarik, yaitu melalui permainan edukatif ular tangga. Dalam permainan ini, setiap langkah yang diambil oleh peserta mengandung informasi dan pertanyaan seputar topik-topik yang disosialisasikan. Hal ini membuat para remaja lebih tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan.

"Kalian adalah generasi penerus bangsa. Penting bagi kalian untuk memahami bahaya kekerasan seksual dan pernikahan dini. Selain itu, asupan gizi yang seimbang juga sangat penting untuk kesehatan kalian. Melalui permainan ini, kita dapat belajar sambil bermain, sehingga pesan-pesan penting ini dapat lebih mudah diingat," kata Huwaida.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para remaja yang hadir. Salah satu remaja, Siti (15), mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat dan memberikan banyak pengetahuan baru. "Saya jadi lebih paham tentang bahaya pernikahan dini dan pentingnya kesehatan reproduksi. Terima kasih untuk mahasiswa KKN dan narasumber yang telah mengadakan kegiatan ini," ujarnya.

Acara ini kemudian diakhiri dengan foto bersama yang menandai bahwa kegiatan ini telah selesai. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja mahasiswa KKN 59 kelompok 84 UIN Gus Dur dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja Desa Sumurjomblangbogo tentang kesehatan reproduksi, kekerasan seksual, pernikahan dini dan gizi anemia. Melalui kegiatan ini, diharapkan para remaja dapat lebih peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan terhindar dari berbagai risiko yang dapat merugikan masa depan mereka.

Dengan adanya kegiatan sosialisasi seperti ini, diharapkan dapat terus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi, gizi, dan bahaya kekerasan seksual serta pernikahan dini, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi generasi yang sehat dan berdaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun