Desa Gadingan, Situbondo (31/07/2024) - Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Â UMD UNEJ (Universitas Jember) Tim 186 menginisiasi program kerja yang berfokus pada kegiatan wirausaha dan wisata melalui pemberdayaan masyarakat di Desa Gadingan, Situbondo, Jawa Timur.
Gadingan merupakan salah satu desa di Kecamatan Jangkar yang menjadi penghubung 3 desa lain di sekitarnya. Desa Gadingan terdiri atas 3 dusun yang meliputi Dusun Timur, Tengah dan Barat dengan jumlah penduduk kurang lebih 1.887 jiwa.Â
Sebagian besar masyarakat Gadingan bekerja sebagai petani, peternak, dan nelayan. Desa dengan luas 1.791 ha ini telah mengalami transformasi yang menginspirasi dalam 30 hari terakhir. Perkembangan Desa Gadingan belakangan tidak terlepas dari peran gigih masyarakat desa yang terus aktif mengembangkan komunitas, buah dari program kerja mahasiswa KKN UMD UNEJ Tim 186.Â
Serangkaian program kerja yang dikembangkan oleh KKN 186 di Desa Gadingan memang mengarah pada pembentukan komunitas, sehingga dapat memberikan hasil nyata dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat sekitar. Komunitas yang dihasilkan dari kolaborasi antara masyarakat desa bersama mahasiswa ini erat kaitannya dengan potensi Desa Gadingan. Tak hanya itu, program kerja yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN 186 ini juga menjadi pelopor berdirinya sebuah komunitas di Desa Gadingan.
Program Kerja PIJAR: Renyahnya Keripik Pisang Beradu dengan Tawa Riang
PIJAR (Pisang Jadi Rezeki) Gadingan adalah program kerja yang diinisiasi untuk memanfaatkan dan mengoptimalkan potensi desa berupa Pisang Candi. Program ini telah menjadi salah satu bukti nyata pencapaian KKN UMD UNEJ 186 di Desa Gadingan. Selain menghasilkan keripik pisang candi manis yang diharapkan dapat menjadi produk khas Gadingan, PIJAR juga berusaha mendorong kemajuan dan kemandirian perekonomian desa.Â
Di bawah kepemimpinan Bu Risma serta Bu Sutiana sebagai penanggung jawab komunitas, PIJAR yang beranggotakan ibu-ibu rumah tangga telah melewati lika-liku perjalanan dan menunjukkan semangat perubahan. Dua sesi pelatihan dan satu kali produksi massal yang telah dijalani oleh Komunitas PIJAR membawa warna berbeda-beda, dengan tantangan sekaligus kegembiraan masing-masing.
Pelatihan PIJAR sesi pertama dimanfaatkan untuk memperkenalkan mekanisme produksi keripik pisang yang unik dan berciri khas melalui pendampingan intensif.Â
Sebagai pertemuan pembuka, pelatihan ini mampu menghadirkan sasaran yang diundang secara keseluruhan. Namun, tantangan muncul dari antusiasme dan optimisme sasaran yang masih sangat minim.Â