Desa Gadingan, Situbondo (24/07/2024) - Seiring dengan berkembangnya zaman, bisnis bukan lagi sebatas tentang kegiatan produksi dan distribusi suatu produk. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang juga semakin pesat memunculkan hal baru dalam dunia bisnis. Istilah bisnis digital yang memanfaatkan kecanggihan teknologi menjadi semakin populer dan terbukti jauh lebih efektif. Demi membantu masyarakat khususnya pemuda dan pemudi Desa Gadingan memahami mekanisme serta peluang dari bisnis digital, mahasiswa KKN UMD UNEJ Tim 186 mengadakan pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan sekaligus pengelolaan akun media sosial profesional. Pemahaman tentang bisnis digital dan media sosial profesional kedepannya diharapkan dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan potensi desa.
Kegiatan pelatihan dimulai dengan memberikan pemahaman tentang alasan media sosial menjadi aspek yang penting di era sekarang. Kemudian, mahasiswa KKN dengan semangat mengenalkan macam-macam cara berpenghasilan melalui media sosial bisnis atau profesional. Dengan menggunakan contoh publik figur, mereka menjelaskan tentang pengertian influencer, affiliator, jualan online, dan content creator. Selain itu, mahasiswa KKN dari Tim 186 juga memantik pertanyaan kepada Pemuda Gadingan LANTANG tentang seberapa familiar mereka dengan media sosial seperti tiktok, instagram, dan youtube. Kemudian, ditekankan bahwa setiap media sosial memiliki kekuatan dan rentang usia audiens yang berbeda-beda. Sehingga, perlu adanya fokus konten dalam bermedia sosial profesional. Ririn sebagai salah satu pemuda LANTANG menyebutkan, "Selama ini saya dan teman-teman lainnya kebanyakan menggunakan media sosial tiktok serta instagram dengan cukup abstrak, tanpa memiliki fokus konten." "Saya pun baru tahu kalau ada akun bisnis yang bisa dipantau seperti ini analisisnya," tambah Afifah yang juga anggota LANTANG.
Sebagai aksi lanjutan dari pelatihan, pemuda LANTANG diajak untuk praktek dan eksekusi materi secara langsung. Pertama, mereka didampingi untuk membuat akun media sosial profesional menggunakan perangkat masing-masing sekaligus diberi penjelasan tentang pengelolaannya. Kedua, pembekalan pemuda LANTANG juga dilengkapi dengan tips agar akun media sosial profesional dapat berkembang lebih cepat. Mulai dari waktu mengunggah konten secara konsisten di jam yang sama. Lalu, uji variasi waktu dan pengaruhnya terhadap keramaian akun. Mahasiswa KKN dari Tim 186 juga memberikan beberapa masukan dan rekomendasi untuk ide konten yang sedang ramai. Terakhir, pemuda LANTANG diberi tantangan untuk membuat jadwal konten selama satu minggu.
Seiring dengan peningkatan kemampuan dan keterampilan pemuda-pemudi Desa Gadingan dalam media sosial profesional, komunitas ibu-ibu PIJAR pun mulai mempersiapkan semua rangkaian kebutuhan untuk produksi massal. Modal awal sebagai kebutuhan utama dipersiapkan dengan melakukan penandatanganan nota kesepahaman untuk serah terima dana hibah wirausaha dari Kepala Desa Pak Suhdi kepada Komunitas PIJAR yang diwakili oleh Bu Risnawati selaku ketua komunitas.
Pemetaan pisang jenis candi di Desa Gadingan sebagai bahan baku utama pembuatan keripik pisang juga terus berlanjut. Ibu Sella salah satu anggota komunitas PIJAR memastikan ketersediaan pisang jenis candi di RT 03 bersama mahasiswa KKN dari Tim 186. "Di samping rumah saya ini banyak pisang candi dik, ada satu orang punya pekarangan yang isinya pohon pisang candi semua." ujar Bu Sella memberikan informasi tentang warga pemilik pohon pisang candi. "Tapi sekarang ini memang lagi musim kemarau, jadi pertumbuhan pisang candi di desa juga sedikit melambat," tambah Bu Sella.Â
Mahasiswa KKN UMD UNEJ Tim 186 mencoba menciptakan kolaborasi epik antara komunitas ibu-ibu PIJAR dengan komunitas pemuda LANTANG. Kolaborasi antara dua komunitas tersebut dilakukan dalam bisnis digital. Aktivitas produksi akan digarap oleh ibu-ibu Komunitas PIJAR Gadingan dan promosi digital akan dieksekusi oleh pemuda Gadingan LANTANG. Melalui kerja sama tersebut diharapkan masyarakat Desa Gadingan dapat saling gotong royong untuk berdikari dari dan di desa sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H