Rowosari Kabupaten Kendal. Â Kamis (04/07/2024)
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Tematik ke-18 UIN Walisongo Semarang melaksanakan pelepasan bersama di halaman Kantor KecamatanSebanyak 240 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri Inisiatif Terprogram (MIT) Tematik ke-18 UIN Walisongo Semarang yang terdiri dari 16 posko resmi diterjunkan untuk melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat di kecamatan Rowosari selama 45 hari terhitung dari tanggal 4 Juli sampai dengan 17 Agustus mendatang.
Pelepasan berlangsung di halaman kantor kecamatan Rowosari dan dihadiri oleh Camat Rowosari, Kepala Desa yang berada di wilayah Kecamatan Rowosari, serta perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang.
Masrur sebagai perwakilan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo Semarang dalam sambutannya menyampaikan bahwa "Universitas yang sesungguhnya itu adalah berada ditengah-tengah Masyarakat, bukan di kampus "  beliau berharap mahasiswa KKN yang di lepaskan pada pagi hari ini dapat belajar, mencari pengalaman sebanyak-banyaknya bagaimana mengabdi di tengah-tengah masyarakat  "itulah universitas sesungguhnya" ujar beliau, sekaligus menyerahkan mahasiswa KKN MIT Tematik ke-18 diwilayah kecamatan Rowosari.
Camat Rowosari Mahmud Eko Saputro menyambut dengan baik atas kehadiran Mahasiswa KKN MIT Tematik ke-18 UIN Walisongo Semarang. Selama melaksanakan pengabdian di kecamatan Rowosari Mahasiswa untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat. Eko Saputro menyampaikan bahwa di kecamatan Rowosari ini sekarang sedang banyak mengalami pandemi Demam Berdarah (DBD). Beliau berpesan agar tetap menjaga fisik selama KKN di kecamatan Rowosari dan nantinya juga ketika melaksanakan kegiatan bisa berkaitan dengan bersih-bersih desa atau sosialisasi kepada masyarakat mengenai demam berdarah (DBD), sehingga harapanya nanti Mahasiswa dapat membantu dalam pencegahan dan mengurangi angka penyebaran demam berdarah (DBD) di kecamatan Rowosari.
"Kalian semua adalah tamu di kecamatan Rowosari, saya meminta agar kalian semua menyesuaikan dengan adat istiadat yang ada di kecamatan Rowosari, walaupun adat istiadat tersebut tidak sesuai hati, saya tetap meminta agar dapat menyusaikanya. pesan camat Rowosari Mahmud Eko Saputro sebelum menutup sambutanya.
Setiap daerah memiliki adat istiadatnya masing-masing. Menghormati dan menyesuaikan diri dengan adat istiadat lokal merupakan bentuk penghargaan terhadap budaya setempat. Dengan bersikap terbuka dan adaptif, para mahasiswa diharapkan dapat membangun hubungan yang harmonis dengan masyarakat Rowosari selama KKN berlangsung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H