Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 96
KKN Kolaboratif 96 Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa kkn

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sarana Masyarakat Desa Tutul: Ruang Terbuka Hijau dan Pos Pelayanan Agen Hayati

20 Agustus 2022   21:40 Diperbarui: 20 Agustus 2022   21:48 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

20/08/2022 - TUTUL. Jumlah penduduk dalam suatu wilayah akan semakin meningkat setiap tahunnya. Kepadatan penduduk tersebut dapat berakibat pada gersangnya wilayah pemukiman yang hanya dipenuhi oleh rumah-rumah penduduk. Hal tersebut dapat diatasi dengan adanya Ruang Terbuka Hijau (RTH). Menurut UU Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.

dokpri 
dokpri 

Ruang Terbuka Hijau (RTH) juga dapat ditemui di Desa Tutul, Kecamatan Balung, Kabupaten Jember. RTH di Desa Tutul diresmikan secara langsung oleh Camat Balung pada hari minggu, 20 maret 2022. Keberadaan ruang terbuka hijau ini memberikan beberapa keuntungan yang dapat dimanfaatkan oleh warga sekitar. Dari segi estetika, RTH dapat memperindah pemukiman warga karena terkesan lebih sejuk. Dari segi pendidikan, ruang terbuka hijau ini dapat digunakan sebagai sarana belajar karena RTH yang dilengkapi dengan bangku dan meja taman. Para siswa dapat memanfaatkan suasana yang sejuk di RTH untuk mencari suasana belajar baru yang dapat mendukung kegiatan belajar mereka. Selain itu, RTH juga memiliki fungsi ekonomis yang dapat membantu perekonomian warga sekitar. Para pedagang memanfaatkan RTH untuk berjualan di sekitar wilayah tersebut yang akhirnya dapat menarik perhatian pengunjung RTH.

dokpri 
dokpri 

Adapun kegiatan KKN yang dilakukan kelompok 96 pada minggu ketiga selain melakukan verifikasi dan validasi data antara lain melakukan kunjungan ke rumah Pak Nurul selaku agen hayati di Desa Tutul. Kunjungan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk berdiskusi terkait pupuk cair organik yang diproduksi oleh Pak Nurul. Salah satu pupuk cair yang diproduksi adalah Trico Derma (TD) yang berfungsi untuk mengendalikan layu fusarium. Trico Derma dibuat dari 3 Kg Kentang yang diiris dadu yang kemudian direbus selama 20 menit dan diambil air rebusannya. Air rebusan kemudian ditambahkan gula dan ditunggu hingga mencapai suhu ruangan sebelum akhirnya ditambahkan isolat untuk memperbanyak indukan. Fermentasi anaero kemudian dilakukan pada campuran ini selama empat belas hari. Hasil akhir pupuk cair organik ini kemudian diuji labolatorium untuk mengetahui konsentrasi kandungan bakteri pada pupuk. Pupuk organik cair dijual pada kisaran enam puluh lima ribu rupiah tiap lima liternya.

UNEJ: LPPM UNEJ

UNMUH: LPPM UNMUH

UDS

UIJ

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun