Mohon tunggu...
Anesty Dian
Anesty Dian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Saya Anesty Dian Qoirina seorang mahasiswa dari Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Tuntaskan Permasalahan Desa Pancoran: KKN96 Adakan Sosialisasi dan Pelatihan Sampah dan Limbah Ternak

23 Agustus 2023   22:56 Diperbarui: 23 Agustus 2023   22:58 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Mahasiswa kelompok 96 KKN Universitas Jember periode 2023 Kecamatan Bondowoso, telah menyelesaikan program kerja Pengelolaan Sampah dan Limbah Ternak di Desa Pancoran.


Program ini dilakukan secara bertahap yang diawali dengan survei dan diskusi dengan perangkat desa mengenai potensi dan permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Pancoran. Dari survei dan diskusi yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Pancoran ialah sampah dan limbah ternak yang tidak dikelola dengan baik. Hal ini menyebabkan tercemarnya lingkungan di Desa Pancoran. Dari situ, mahasiswa KKN UMD UNEJ berinisiatif untuk membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan mengolah sampah dan limbah ternak menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis. Sampah dan limbah ternak tersebut dikelola menjadi beberapa produk seperti ecobricks, eco enzyme, dan pupuk organik.

Program kerja ini terfokus pada dua dusun di Desa Pancoran yaitu dusun Bunder Krajan untuk pengelolaan sampah dan Dusun Bunder Kulon untuk pengelolaan limbah ternak. Untuk sub program kerja pertama yang dilakukan yaitu pengelolaan sampah di Dusun Bunder Krajan.

Pengelolaan sampah di Dusun Bunder Krajan dilakukan dengan cara melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat dusun tersebut. Sosialisasi dan pelatihan ini dilakukan pada tanggal 23 Juli 2023. Kegiatan ini dihadiri oleh ketua RT, RW, beberapa perangkat desa, dan juga para kader yang ada di Dusun Bunder Krajan. Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah ini membahas mengenai pemilahan dan pemanfaatan sampah menjadi ecobricks dan eco enzyme. Mahasiswa KKN UMD UNEJ mengundang Ibu Widordarjanti selaku kader Desa Pancoran sebagai pemateri. Persiapan yang dilakukan berupa pengumpulan bahan yang akan digunakan untuk pelatihan. Bahan untuk pembuatan ecobricks yaitu, sampah plastik yang telah digunting, kayu, dan botol plastik. Bahan untuk eco enzyme ialah sampah organik, gula, dan air.

Pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan pembuatan ecobricks dan eco enzyme dilakukan di salah satu mushola di Dusun Bunder Krajan. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh Ibu Widodarjanti mengenai pemilahan sampah dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan ecobricks serta eco enzyme. Produk ecobricks ini dapat dimanfaatkan sebagai meja atau kursi, sedangkan untuk produk eco enzyme dapat dimanfaatkan sebagai pembersih dan obat luar yang dipercayakan bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

Sub program kerja kedua yaitu pengolahan limbah ternak menjadi pupuk bokashi dan pupuk cair. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dalam dua tahap yaitu pelatihan pembuatan sampel dan sosialisasi. Pelatihan pembuatan sampel dilakukan pada 3 Agustus 2023 di Dusun Bunder Kulon. Pelatihan ini dipimpin oleh Bapak Fattawi selaku PPL Desa Pancoran dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bondowoso. Kegiatan ini dihadiri oleh peternak dan juga ketua gapoktan serta beberapa perangkat desa.

Untuk pembuatan pupuk bokashi dibutuhkan kotoran hewan yang sudah diayak, EM4 sekam padi, bekatul, air, dan dekomposer. Sedangkan untuk bahan pupuk cair antara lain kencing sapi, EM4, dan dekomposer. Pupuk yang telah dibuat ini akan digunakan sebagai sampel atau contoh ketika sosialisasi dan bimbingan teknis  dilakukan.

Kegiatan selanjutnya yaitu sosialisasi dan bimtek yang dilaksanakan pada 12 Agustus 2023 di Pendopo balai Desa Pancoran. Kegiatan ini dihadiri oleh kelompok tani Desa Pancoran dan Peternak Dusun Bunder Kulon. Kegiatan diawali dengan pemaparan materi oleh Bapak Fattawi dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Bapak Ervan dari Dinas Lingkungan Hidup. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan pupuk.

Dalam hal penggunaan limbah kotoran hewan menjadi pupuk, aspek kualitasnya dianalisis melalui beberapa parameter seperti pH, C, N, P dan K serta kadar air. Pupuk yang sudah matang memiliki ciri-ciri khusus yaitu berwarna coklat kehitaman, remah, dan tidak beraroma menyengat. Pupuk bokashi dapat digunakan setelah 1 minggu fermentasi sedangkan pupuk cair dapat digunakan setelah 2 minggu fermentasi.

Dalam konteks manfaat yang dirasakan oleh para petani, penggunaan pupuk hasil limbah ternak ini memiliki beberapa dampak positif. Pertama, produktivitas lahan pertanian dapat meningkat. Kedua, pupuk ini memiliki harga yang lebih terjangkau, membantu mengurangi biaya pengeluaran petani. Ketiga penggunaan pupuk ini memiliki efek positif terhadap kesehatan tanah dengan mengurangi tekanan struktural pada tanaman. Manfaat yang tidak kalah penting dalam keberlanjutan program ini peternak dan petani Desa Pancoran dapat berkolaborasi. Peternak dapat membuat pupuk bokashi dan pupuk cair lalu dijual kepada para petani sehingga saling menguntungkan satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun