KKN UMD UNEJ Kelompok 96 Periode II tahun 2022/2023 berinisiatif membuat pupuk organik padat (Pupuk Bokashi).
Peternakan merupakan sektor unggulan kedua di Dusun Bunder Kulon, Desa Pancoran, Kecamatan Bondowoso setelah sektor pertanian. Sebagai desa yang kegiatan ekonominya bergantung pada sektor pertanian, ketersediaan pupuk menjadi hal yang krusial. Keluhan warga Dusun Bunder Kulon, Kecamatan Bondowoso terkait pembatasan pemberian subsidi pupuk membuat mahasiswaInisiatif tersebut didasari dari survei lapangan yang menyatakan bahwa banyak warga dusun Bunder Kulon yang memelihara sapi, tetapi kotoran sapi yang dihasilkan hanya ditumpuk dan dibuang tanpa ada pengolahan lebih lanjut. Selain dapat membantu petani untuk mendapatkan alternatif dari pembatasan subsidi pupuk dari pemerintah, pemanfaatan kotoran sapi sebagai pupuk organik juga dapat dijadikan sebagai inovasi untuk mengurangi penggunaan bahan kimia yang dapat merusak struktur tanah di Dusun Bunder Kulon.
Dalam kegiatan ini mahasiswa KKN 96 berkolaborasi dengan Dinas Pertanian mengadakan pelatihan pembuatan pupuk bokashi. Pelatihan ini dilakukan pada hari Rabu, 2 Agustus 2023 di Dusun Bunder Kulon dan dihadiri oleh perwakilan kelompok tani, perwakilan peternak, dan Petugas Penyuluh Lapang (PPL) Dinas Pertanian Desa Pancoran, Bondowoso. Bentuk pelatihan yang diberikan ialah pelatihan teori dan praktek. Teori tersebut membahas tentang bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk bokashi dan cara pembuatannya.
Bapak Fattawi PPL dari Dinas Pertanian Desa Pancoran, menuturkan bahwa salah satu ciri pertanian organik adalah penggunaan pupuk organik dalam melakukan budidaya tanaman. Pupuk bokashi merupakan hasil fermentasi dari bahan organik, seperti sekam, bekatul, kotoran hewan sapi  dengan EM4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah, meningkatkan pertumbuhan, dan produksi tanaman.
Bahan yang diperlukan untuk membuat bokashi pupuk kandang antara lain kotoran sapi 300kg, bekatul 25kg, sekam padi 25 kg, dekomposer 6 liter, EM4 1 botol, dan air 20 liter. Cara pembuatan pupuk bokashi dari kotoran sapi yaitu:
Larutkan EM4 dan dekomposer kedalam air.
Kotoran sapi, sekam dan bekatul dicampur sampai merata, lalu disiramkan larutan ke dalam adonan secara merata.
Adonan dibentuk seperti gundukkan yang tingginya 15-20 cm lalu ditutup dengan karung selama 7 hari.
“Suhu  gundukan harus dipertahankan sekitar 40°C." Ujar Bapak Fattawi. Menurut Bapak Fattawi apabila suhu lebih dari 40°C maka adonan dibolak balik lalu ditutup lagi dengan karung. Suhu yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pupuk menjadi rusak karena adanya proses pembusukan. Setelah 7 hari, pupuk bokashi siap digunakan.